PBNU Imbau Dana Kurban Dialihkan Bantu Warga Terdampak COVID-19
Marwan Azis, telisik indonesia
Rabu, 14 Juli 2021
0 dilihat
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj. Foto: Ist.
" PBNU pun mempersilakan warga NU untuk melaksanakan takbiran di masjid dan mushala dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat "
JAKARTA, TELISIK.ID - Umat Islam diimbau alihkan dana kurban untuk membantu warga terdampak pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui surat edaran yang ditandatangani Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Rabu (14/7/2021).
"Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak buruk di masyarakat, terutama timbulnya masalah sosial ekonomi. Oleh karena itu, PBNU mengimbau warga Nahdliyin yang memiliki kemampuan secara ekonomi agar mendonasikan dana yang akan dibelikan hewan untuk membantu masyarakat yang terdampak COVID-19," demikian bunyi surat edaran tersebut.
Meski demikian, dalam SE bernomor 4162/C.I.34/07/2021 itu, PBNU tetap mempersilakan warganya yang memiliki dana lebih untuk berdonasi dan mampu membeli hewan kurban agar melakukan keduanya.
PBNU juga mengatur tata laksana penyembelihan hewan kurban. Jika daerahnya masuk pada zona merah dan oranye penularan COVID-19, maka disarankan untuk menyembelih hewan kurban di rumah potong hewan (RPH).
Namun apabila tak ada RPH, maka bisa melakukannya di lapangan terbuka dengan sejumlah panduan penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengurangi kerumunan, petugas memakai masker dan pelindung wajah, alat tak boleh digunakan secara bergantian, hingga daging kurban harus diserahkan langsung ke rumah penerima.
PBNU pun mempersilakan warga NU untuk melaksanakan takbiran di masjid dan mushala dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Namun dengan catatan, dilaksanakan di daerah-daerah yang dinyatakan aman dari COVID-19 (zona hijau) oleh pemerintah dan Satgas Penanganan COVID-19 setempat.
Baca Juga: Begini Cara Pemprov DKI Jakarta Percepat Target Vaksinasi
Baca Juga: Fraksi PAN DPR Desak Fasilitas Kesehatan Harus Dapat Diakses Secara Merata
Sementara bagi daerah-daerah yang ditetapkan masuk dalam kebijakan PPKM Darurat atau daerah yang dinyatakan tidak aman dari COVID-19, maka takbiran dilaksanakan bersama keluarga inti di rumah masing-masing dan tidak dilaksanakan di masjid atau mushala.
Hal yang sama juga berlaku soal pelaksanaan Salat Idul Adha. Bagi Nahdliyin yang berada di daerah yang tidak aman dari COVID-19, hendaknya melaksanakan Salat Ied di rumah masing-masing bersama keluarga.
Sedangkan bagi yang berada di zona hijau, dipersilakan untuk melaksanakan Shalat Id di masjid dan mushala dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Fitrah Nugraha