Pedagang Beras SPHP di Kendari Ubah Isi Kemasan 5 Kilogram, Gagal Jual ke Morowali

R. Anugrah, telisik indonesia
Selasa, 05 Agustus 2025
0 dilihat
Pedagang Beras SPHP di Kendari Ubah Isi Kemasan 5 Kilogram, Gagal Jual ke Morowali
Puluhan karung beras merek SPHP dengan isi tidak sesuai label diamankan Ditreskrimsus Polda Sultra. Foto: R. Anugrah/Telisik

" Modus curang dalam perdagangan beras bersubsidi kembali terbongkar di wilayah Kota Kendari. Sejumlah pedagang diketahui menjual beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan kemasan 5 kilogram, namun isinya hanya 4 kilogram "

KENDARI, TELISIK.ID – Modus curang dalam perdagangan beras bersubsidi kembali terbongkar di wilayah Kota Kendari. Sejumlah pedagang diketahui menjual beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan kemasan 5 kilogram, namun isinya hanya 4 kilogram.

Temuan ini diungkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tenggara. Dalam penyelidikan, dua pelaku berinisial LNJ dan LJ diamankan di kawasan kompleks Pelabuhan Batu, Kelurahan Dapu-dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

“Pelaku memperdagangkan beras produksi lokal yang dikemas ulang menggunakan karung bekas merek SPHP. Masing-masing karung hanya berisi 4 kilogram, tetapi label 5 kilogram dan dijual seharga Rp 64.000 per karung atau Rp 16.000 per kilogram,” jelas Dirreskrimsus Polda Sultra, Kombes Pol Dody Ruyatman, Selasa (5/8/2025).

Baca Juga: Penganiayaan oleh Polisi di Kendari Diselidiki, Propam Periksa 6 Saksi

Harga tersebut jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk beras SPHP, yakni Rp 12.000 per kilogram. Akibatnya, konsumen tidak hanya dirugikan secara kuantitas, tetapi juga secara harga.

Dari operasi ini, polisi mengamankan sebanyak 129 karung beras sebagai barang bukti. Seluruh karung tersebut rencananya akan dikirimkan ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, namun gagal disalurkan karena lebih dahulu digagalkan oleh aparat.

Kasus serupa juga ditemukan di Kabupaten Buton. Polres Buton berhasil mengungkap praktik curang yang terjadi di Pasar Sentral Wokoko, Jalan Desa Kandowa, Kecamatan Pasarwajo.

Baca Juga: Edarkan Sabu, IRT dan Tiga Remaja di Muna Ditangkap Polisi

Pelaku di wilayah tersebut menggunakan modus serupa, yakni mengemas ulang beras dengan berat tidak sesuai. Beras tersebut kemudian dijual ke pedagang dengan harga Rp 12.500 per kilogram, melebihi HET yang berlaku.

Menanggapi temuan ini, Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara, Siti Mardati Saing, menyatakan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap distribusi beras SPHP di wilayahnya.

"Kami akan memperketat pengawasan distribusi beras SPHP," tegas Siti Mardati Saing. (B)

Penulis: R. Anugrah  

Editor: Ahmad Jaelani

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga