Pelabuhan Kapal Fery Torobulu Mulai Diserbu Pemudik
Rasmin Jaya, telisik indonesia
Sabtu, 15 April 2023
0 dilihat
Pelabuhan penyeberangan kapal fery Torobulo Kabupaten Konawe Selatan menuju Tampo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara mulai diserbu pemudik. Foto: Ist.
" Menjelang H-7 lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah pelabuhan penyeberangan kapal fery dari Torobulo Kabupaten Konawe Selatan menuju Tampo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara mulai diserbu dan dipadati penumpang baik roda dua maupun roda empat "
KENDARI, TELISIK.ID - Menjelang H-7 lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah pelabuhan penyeberangan kapal fery dari Torobulo Kabupaten Konawe Selatan menuju Tampo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara mulai diserbu dan dipadati penumpang baik roda dua maupun roda empat.
Mudik ini sebagai momentum setiap tahunnya jelang hari libur lebaran untuk bertemu sanak saudara dan keluarga di kampung halaman, sehingga dalam situasi dan kondisi apapun selalu disematkan untuk berkumpul.
Meski demikian, antrean kendaraan roda dua hampir sepanjang 50 meter, sedangkan untuk roda empat sementara ini jumlahnya lebih sedikit namun sudah berada di area pelabuhan sejak subuh.
Baca Juga: 4 Tips Jitu Atasi Rasa Pegal saat Perjalanan Mudik
Salah seorang penumpang warga Kabupaten Muna Barat yang kuliah di Kota Kendari, Fendi mengatakan, ratusan kendaraan roda dua maupun roda empat yang berdatangan mengakibatkan sulitnya untuk menembus antrean.
Pasalnya para pemudik dari berbagai penjuru mulai berdatangan untuk melakukan lebaran Idul Fitri di kampung halamannya, para penumpang juga sudah mulai desak-desakan menuju pintu masuk pelabuhan.
Ia juga menyaksikan bagaimana antrean kendaraan roda dua hampir sepanjang 50 meter, sedangkan antrean roda empat harus terpisah, sementara ini jumlahnya lebih sedikit namun sudah berada di area pelabuhan sejak subuh.
"Kita ini harus menunggu waktu 7 jam untuk bisa tembus dan baru bisa masuk dalam kapal," katanya, Sabtu (15/4/2023).
Ia juga menambahkan, kondisi seperti itu memang harus ada antisipasi dari pihak pelabuhan untuk meminimalisir membludaknya penumpang, sebab puncak arus mudik lebaran Idul Fitri diprediksi terjadi 19-21 April 2023.
"Kita ini sengaja pulang cepat karena rindu orang tua, sekaligus untuk mengindari kepadatan penumpang ternyata tetap saja harus mengantre," ucapnya.
Tak hanya itu, sala satu mahasiswa lainnya, Intan mengatakan untuk menembus antrean panjang agar cepat masuk dalam kapal harus berdesak-desakan dan saling rebut.
"Saya dari subuh di sini sudah panjang antrean motor sekitar hampir satu kilo meter. Kami cape sekali, apa lagi dalam kondisi menjalankan puasa," tuturnya.
Intan juga menambahkan, untuk setiap tahunnya memang selalu seperti itu, apa lagi jalur alternatif juga selalu dipadati penumpang, sehingga untuk beberapa hari ke depan, penumpang diperkirakan masih terus membludak.
Baca Juga: 11 Kapal Siap Layani Pemudik Idul Fitri di Nusa Tenggara Timur
"Meski seperti itu kan setiap tahun wajib mudik karena keluarga ada di kampung halaman, kalau di Kendari kami hanya mengenyam pendidikan di perguruan tinggi," ujarnya.
Sementara calon pemudik lainnya, Hesti mengatakan akan lebih duluan stay di pelabuhan kapal fery Torobulu untuk meminimalisir antrean panjang, karena banyaknya kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Sebentar sore saya mau berangkat dari Kendari, siapa tau ada beberapa cadangan kapal yang dipersiapkan," katanya. (A)
Penulis: Rasmin Jaya
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS