Pemadaman Listrik Berimbas Penyaluran Air PDAM, Warga Sebut Pembayaran Tak Berbeda

Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 11 November 2023
0 dilihat
Pemadaman Listrik Berimbas Penyaluran Air PDAM, Warga Sebut Pembayaran Tak Berbeda
Penyaluran air PDAM Kota Kendari terganggu akibat pemadaman lampu bergilir. Foto: dok. Telisik.id

" Pemadaman lampu secara bergilir, berimbas pada penyaluran air ke rumah warga dari masing-masing pipa PDAM Kota Kendari yang terganggu "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemadaman lampu secara bergilir, berimbas pada penyaluran air ke rumah warga dari masing-masing pipa PDAM Kota Kendari yang terganggu.

Pemadaman lampu secara bergilir tersebut, terjadi akibat fenomena El Nino dengan cuaca kemarau yang terjadi saat ini, membuat PT PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselbar) melakukan pemadaman bergilir.

Staf Produksi dan Laboratorium PDAM Kota Kendari, Anita Wardiyati mengatakan untuk pendistribusian air bersih, sebenarnya PDAM tidak mengalami penurunan debit air, hanya saja terdapat kendala akibat pemadaman lampu.

"Kendala PDAM kenapa sampai pengaliran air mengalami keterlambatan, kita juga ada kendala pemadaman lampu bergilir, seperti kita tau tempat pengambilan air itu posisi di Pohara, Kabupaten Konawe, kayaknya lebih sering mati lampu di sana ketimbang di sini," kata Anita Wardiyati beberapa waktu lalu.

Baca Juga: SPBU Teratai Kota Kendari Diduga Bermain BBM Subsidi, Truk Perusahaan Antre Bebas

Pemadaman lampu juga biasanya terjadi di tempat pengambilan air di Pohara, Kabupaten Konawe, secara bergantian dengan di Kota Kendari. Sebelumnya pengaliran air dilakukan 4 hari, namun saat ini bisa mencapai 10 hari.

"Kalau padam lampu menyebabkan terjadi pengurangan pengliran air, itu di luar kuasa PDAM," ucapnya.

Untuk pengurangan debit air dari sebelum kemarau dan sampai saat ini belum bermasalah. Ia mengatakan hal tersebut terjadi ketika terjadi kerusakan pompa air, namun selama pompa masih aman debit air belum bermasalah secara signifikan.

Salah seorang warga yang menggunakan air PDAM, Hermina mengatakan, selama satu bulan terjadi pengaliran air berkurang.

"Air mengalir hanya dua kali, itupun pembayarannya sama saja sewaktu air mengalir dengan lancar," kata Hermina.

Sebelumnya Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Anoa Kendari, Juni Sukwanto mengatakan, intake di PDAM apabila lampu padam tiga jam, maka otomatis produksi airnya berkurang.

"Jadi pompa itu kalau kita sedot terlalu banyak, takutnya yang tersedot bukan hanya air tapi juga pasir-pasir, nah itu kita cegah agar pompa kita tidak rusak, terutama di impeler masuk pasir," katanya beberapa waktu lalu.

Jadwal distribusi air dikurangi 2 jam, sebelumnya 8 jam menjadi 6 jam distribusi, itu pun digilir karena pompa dikhawatirkan mengalami kerusakan. Meskipun demikian, pihaknya siap melayani jika ada yang mau memakai mobil tangki air menuju ke daerah yang terdampak kekeringan.

Baca Juga: Lewat Dapur Sehat, Warga Diedukasi Pentingnya Makanan Sehat Atasi Stunting

Produksi air dari PDAM tersebut murni dari air sungai. bukan dari sumur bor jadi tidak mengandung zat kapur.

Juni Sukwanto juga menghimbau kepada masyarakat untuk irit dalam penggunaan air bersih, menggunakan air sesuai kebutuhan mendasar untuk mandi, minum atau masak.

Sementara, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselbar, Ahmad Amirul Syarif saat dihubungi Telisik.id menuturkan, sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan saat ini sangat bergantung terhadap debit air karena 33 persen pembangkitnya berasal dari PLTA.

"Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air. Upaya ini telah membuahkan hasil dimana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, harapannya debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal.," bebernya waktu lalu. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga