Pembangunan Bandara, Komitmen Pemda Butur Tingkatkan Infrastruktur
Aris, telisik indonesia
Kamis, 21 Oktober 2021
0 dilihat
Kepala Dinas Perhubungan Buton Utara, Tayeb (kedua dari kiri) saat meninjau lokasi rencana pekerjaan dermaga. Foto: Ist.
" Jadi kita hari ini harus persiapkan kelengkapan persyaratan untuk membangun bandara. Yang pertama adalah masalah Amdalnya, Alhamdulillah Amdalnya sudah berjalan "
BUTON UTARA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) melalui Dinas Perhubungan terus menggenjot pembangunan bandara di Butur.
Kepala Dinas Perhubungan Butur, Tayeb, S.IP mengatakan, mengenai pembangunan bandara, saat ini baru tahap persiapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Lanjut Tayeb, jika tidak terlambat, pembangunannya bisa dilakukan pada tahun 2022. Tetapi untuk Sulawesi Tenggara diprioritaskan pada tahun 2023.
"Jadi kita hari ini harus persiapkan kelengkapan persyaratan untuk membangun bandara. Yang pertama adalah masalah Amdalnya, Alhamdulillah Amdalnya sudah berjalan," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (21/10/2021).
Tayeb menambahkan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan lokasi. Lokasi pembangunan bandara belum ditetapkan karena lahannya belum dibebaskan.
Selanjutnya kata Tayeb, setelah Amdal sudah selesai, pihaknya akan melakukan rapat dengan Dinas Pertanahan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) membicarakan mengenai NJOP harga tanah untuk persiapan pembebasan lahan.
"Kita masih harus rapat dengan instansi terkait," katanya menambahkan.
Untuk lokasi pembangunan bandara sendiri, sudah ditetapkan di Desa Lantagi, Kecamatan Kulisusu.
Sementara itu, rencana pembangunan bandara sendiri, Tayeb mengatakan akan ada rumah warga yang akan digusur, termasuk fasilitas pemerintah seperti gedung sekolah yang terkena lokasi pembangunan bandara.
"Saya kira tidak ada masalah, pemerintah tinggal mau rapatkan. Pertama di mana lokasi kita mau pindahkan, kemudian soal anggarannya, sudah jelas pemerintah daerah kita sudah siap," jelasnya.
"Makanya tadi itu ada beberapa instansi terkait, ada PU, ada Perumahan, ada Dinas Pertanahan, dan itu ada tim," sambungnya.
Setelah tim dibentuk, akan dicek Amdalnya. Karena dalam Amdal, luas lahan 100 hektare. Sementara lahan yang dipersiapkan pada tahap awal ada 60 hektare.
Jadi 40 hektare itu menurut Tayeb adalah persiapan cadangan untuk perluasan bandara nantinya.
Lebih lanjut Tayeb mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Perhubungan RI, tugas dari pemerintah kabupaten adalah menyiapkan lahan dan semua persyaratan-persyaratan lain. Setelah semua persyaratan sudah rampung, maka selebihnya urusan pemerintah pusat.
"Kita hanya lahan dan Amdal. Kebutuhan lainnya ditanggung pemerintah pusat, termasuk pembangunan fisiknya, karena itu bukan anggaran kecil," ujarnya.
Mengenai rencana peletakan batu pertama pembangunan bandara di Buton Utara, diperkirakan akan dilakukan jika dokumen persyaratan sudah selesai, kemungkinan bisa dilakukan di tahun 2023.
"2023 peletakan batu pertama, ya mungkin operasionalnya sampai 2024," ujarnya
Tayeb menambahkan, pembangunan bandara merupakan program pemerintah daerah untuk meningkatkan infrsatruktur.
"Sebagai Kepala Dinas Perhubungan, saya sangat bersyukur dan sangat beterima kasih kepada pemerintah daerah termasuk pusat bila pembangunan bandara ini sudah terwujud," pungkasnya. (C-Adv)