Pembatasan Skala Mikro, Langkah Efektif Tangani COVID-19

Sumarlin, telisik indonesia
Selasa, 22 Juni 2021
0 dilihat
Pembatasan Skala Mikro, Langkah Efektif Tangani COVID-19
Pemerintah Kota Kendari menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, agar jumlah kasus positif bisa ditekan. Foto: Repro tribunnews. com

" Dua pekan terakhir jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Kendari terus meningkat. Hingga Senin (21/6/2021), jumlah kasus positif yang masih dalam perawatan sebanyak 118, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 60 orang. "

KENDARI, TELISIK.ID - Dua pekan terakhir jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Kendari terus meningkat. Hingga Senin (21/6/2021), jumlah kasus positif yang masih dalam perawatan sebanyak 118, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 60 orang.

Menyikapi hal itu, Pemerintah Kota Kendari menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, agar jumlah kasus positif bisa ditekan jumlahnya.

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan, langkah pembatasan skala mikro harus diambil agar lebih mudah mendeteksi warga yang terjangkit dan jumlah kasus positif tidak bertambah.

Menurut orang nomor satu di Kota Kendari ini, ketimbang melakukan lockdown, pemerintah kota lebih mengambil melakukan pembatasan skala mikro dengan pertimbangan.

Pembatasan skala mikro lebih efektif dibandingkan dengan penutupan kota (lockdown) yang membutuhkan dana besar.

"Kalau kita melakukannya di skala mikro ini jauh lebih menyentuh langsung ke sumber masalah atau kemudian ke pusat persoalannya," kata Sulkarnain.

Baca juga: Waspada, Ruang Isolasi Pasien Positif COVID-19 di RS Bahteramas Hampir Penuh

Baca juga: Didukung Maju Lagi di Pilwali Kendari, Sulkarnain Beri Jawaban Memukau

Selain itu, Pemkot Kendari juga akan terus melakukan pelacakan (tracing) untuk memetakan proses penyebaran dengan meningkatkan jumlah warga yang di-tracing. Jika sebelumnya satu kasus positif jumlah warga yang di-tracing sebanyak 100, maka saat ini jumlahnya ditambah menjadi 300 orang.

Wali kota juga menyarankan agar setelah dilakukan tracing dan hasilnya negatif, maka keluarga pasien diminta untuk melakukan vaksinasi.

"PPKM mikro sangat tepat untuk kita terapkan sekaligus kita sandingkan dengan program vaksinasi kita, jadi kami mengambil kebijakan jika ditemukan satu pasien positif untuk seluruh keluarga yang dinyatakan negatif itu kita wajibkan untuk divaksin supaya tidak terjadi transmisi lokal yang menyebar secara cepat," jelasnya.

Pasangan Siska Karina Imran ini juga mengimbau masyarakat untuk menghindari hal yang berpotensi menyebabkan terjadinya penularan. Jika ada keluarga yang terpapar COVID-19 agar secara jujur disampaikan pada para petugas kesehatan termasuk kegiatan yang dilakukan sebelum terpapar agar memudahkan dilakukan tracing.

Dia meminta warga tidak perlu panik, tapi harus tetap konsisten dengan langlangkah-langkah yang sudah  dilakukan menangani COVID-19 selama setahun.

"Perlu peningkatkan kedisiplinan tetap menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker saya kira ini sudah kita buktikan tapi perlu ditingkatan lagi perlu ditambah dengan upaya-upaya saling mengingatkan," tutupnya. (B-Adv)

Reporter: Sumarlin

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga