Pembunuhan Berantai di Cianjur, Sadisnya Wowon Cs Istri dan Anak Sendiri Dibunuh

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 21 Januari 2023
0 dilihat
Pembunuhan Berantai di Cianjur, Sadisnya Wowon Cs Istri dan Anak Sendiri Dibunuh
Kasus kematian sekeluarga di Bekasi yang sempat diduga keracunan ternyata menjadi pintu terungkapnya aksi keji serial killer Wowon cs. Foto: Repro Koloase

" Kasus kematian sekeluarga di Bekasi yang sempat diduga keracunan ternyata menjadi pintu terungkapnya aksi keji serial killer Wowon cs "

CIANJUR, TELISIK.ID - Kasus kematian sekeluarga di Bekasi yang sempat diduga keracunan ternyata menjadi pintu terungkapnya aksi keji serial killer. Serial killer ini adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh, dan Dede Solehuddin.

Melansir Detik.com, sekeluarga yang ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan di Bantargebang, Bekasi pada 12 Januari 2023 adalah Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz (anak Ai Maimunah), dan Riswandi (anak Ai Maimunah). Seorang anak Ai Maimunah lainnya selamat namun masih dirawat.

Sempat disangka keracunan, Ai Maimunah dan kedua anaknya ternyata dibunuh dengan racun. Pembunuhnya ternyata adalah suami Ai Maimunah sendiri yaitu Wowon. Wowon merencanakan pembunuhan ini dengan Duloh.

Selain Wowon dan Duloh, ada tersangka ketiga di pembunuhan Bekasi ini yaitu Dede Solehuddin. Tersangka Dede yang merupakan adik ipar korban Ai Maimunah ternyata juga sempat minum racun yang sama sehingga sempat dirawat.

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya berangkat ke Cianjur sebagai bagian dari pengembangan penyelidikan atas kasus kematian keluarga di Bantargebang.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, di Cianjur, tim menemukan tiga buah lubang yang berisi empat kerangka manusia yang juga korban dari aksi para tersangka.

Keempatnya dikuburkan di tempat tidak layak, ada yang di samping kamar mandi, bahkan dikubur dengan coran di dalam rumah tersangka.

Di antara empat korban, salah satunya adalah bocah berusia dua tahun bernama Bayu yang dikubur di samping rumah Duloh.

Lalu, ada satu lubang berisi dua jasad Noneng dan Wiwin yang sudah menjadi kerangka dikubur pada 2020. Ada juga lubang lain yang berisi kerangka tulang perempuan atas nama Farida.

Baca Juga: Pengacara Minta Rekontruksi Mayat Wanita Dalam Karung Goni Korban Perkosaan dan Pembunuhan

Usai ditangkap, tiga tersangka langsung diperiksa secara intensif penyidik. Kepada penyidik, para tersangka mengaku melakukan serangkaian pembunuhan yang terkait itu.

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," kata Fadil, dilansir dari Kompas.com.

Meski di antara korban Wowon di Cianjur sudah ada yang meninggal sejak tahun 2020, jasad para korban yang sudah menjadi kerangka baru ditemukan di awal tahun 2023.

Jasad para korban di Cianjur baru ditemukan setelah adanya pengembangan kasus keracunan yang menimpa satu keluarga di Bantargebang, Bekasi.

Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Abe Widyanta, menilai proses ketetanggaan dan relasi sosial di lingkungan para korban Cianjur dihabisi nyawanya perlu dipertanyakan.

Ia menilai, praktik dukun oleh pelaku pun dinilai sudah seharusnya tersebar luas di wilayah desa tempat tinggal pelaku. Aparat desa seharusnya sudah mengetahui hal itu.

"Artinya, mungkin saja praktik itu sudah dianggap lazim lalu dibiarkan tanpa memberi respons serius,” kata Abe.

Situasi itu menunjukkan kalau urusan hidup bersama di wilayah tempat bermukim pelaku dan korban perlu kembali diperkuat agar terkoneksi. Abe menilai, kepekaan-kepekaan sosial telah memudar karena setiap individu kerap berjuang dan survive demi diri sendiri dan keluarga.

”Saking sulitnya untuk bertahan hidup, jangankan memperhatikan orang lain, mengurus keluarga sendiri saja kerap sulit. Jaringan pengaman sosial, keamanan, kenyamanan, barangkali sudah goyah,” ujarnya.

Adapun serangkaian pembunuhan di Cianjur, Jawa Barat, dilatarbelakangi untuk menguras harta korbannya.

Baca Juga: KNPI Desak Panglima TNI Segera Operasi Militer di Papua Soal Pembunuhan Warga Sulawesi Tenggara

Para tersangka mengaku bisa membuat orang lain kaya dengan janji-janji yang dikemas bumbu supranatural. "Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup. Setelah korban serahkan harta, lalu 'dihilangkan'," ucap Fadil.

Baik Wowon maupun Solihin menarasikan diri mereka mampu meningkatkan kekayaan. Wowon mencari korban yang dapat dimanipulasi untuk menyerahkan harta mereka dengan janji untuk dilipatgandakan.

"Ketika korban menagih janji, Wowon melapor pada Solihin, lalu kemudian para korban dieksekusi dengan meminumkan racun," sambungnya.

Adapun motif pembunuhan di Bantargebang, para tersangka membunuh keluarganya sendiri karena dianggap berbahaya dan takut tindak pidananya terkuak.

"Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mereka tahu pelaku ini membunuh korban-korbannya yang lain," jelas Fadil. Polisi sampai saat ini masih mencari tahu apakah ada korban lain selain sembilan orang yang telah diungkap. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga