KNPI Desak Panglima TNI Segera Operasi Militer di Papua Soal Pembunuhan Warga Sulawesi Tenggara

Kardin, telisik indonesia
Senin, 12 Desember 2022
0 dilihat
KNPI Desak Panglima TNI Segera Operasi Militer di Papua Soal Pembunuhan Warga Sulawesi Tenggara
Ketum DPP KNPI, La Ode Umar Bonte mendesak Panglima TNI untuk melakukan operasi militer di Papua terkait pembunuhan warga Sulawesi Tenggara. Foto: Kardin/Telisik

" Korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua terhadap tiga warga Sulawesi Tenggara terus dinilai diabaikan oleh pemerintah pusat "

KENDARI, TELISIK.ID - Korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua terhadap tiga warga Sulawesi Tenggara terus dinilai diabaikan oleh pemerintah pusat.

Ketum DPP KNPI, La Ode Umar Bonte pun angkat bicara soal kasus tersebut. Ia mendesak Panglima TNI dan Kapolri untuk mengambil sikap dan menangkap pelaku pembunuhan warga itu. Katanya, kekejaman teroris di Papua harus diselesaikan secepatnya, karena korban sipil terus berjatuhan.

"Mereka ini merupakan teroris yang sangat terorganisir secara internasional, karena mereka memegang senjata. Ini membuktikan bangsa kita tidak sedang baik-baik saja," beber Umar Bonte di Kendari, Senin (12/12/2022).

Umar juga meminta TNI segera melakukan operasi militer di Papua. Jika tidak mengambil sikap, KNPI bakal membentuk laskar sipil untuk diterjunkan ke Papua.

Pembunuhan tersebut kata dia, sangat melukai warga Sulawesi Tenggara dan pemuda Indonesia. Ia juga meminta pada Gubernur Ali Mazi untuk membantu memulangkan warga Sulawesi Tenggara yang ada di daerah konflik di Papua.

Baca Juga: Ganti Rugi Lahan Perluasan Bandara Haluoleo Rp 40 Ribu Per Meter Dinilai Tak Manusiawi

"Jadi Gubernur Sulawesi Tenggara jangan tinggal diam, harus juga bersikap," cetusnya.

Dilansir detik.com, ketiga warga Sulawesi Tenggara itu menjadi korban penyerangan KKB di pangkalan tukang ojek di Pegunungan Bintang, Senin (5/12/2022). Mereka dibunuh secara tragis dengan cara ditembak.

Korban tewas adalah La Usu (25), Amanzani (42) dan La Ati yang berprofesi sebagai tukang ojek, mereka adalah warga Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Peristiwa penyerangan itu bermula saat para tukang ojek menunggu penumpang, mereka kemudian melihat 13 orang dari ujung Jalan Kali Okse yang menuju ke pangkalan ojek.

"Saksi (tukang ojek bernama Risal) menerangkan bahwa sekitar pukul 14.00 WIT saksi bersama rekan-rekan ojek melihat sekitar 13 orang dari Ujung Jalan Kali Okse hendak ke tempat saksi bersama rekan-rekan ojek menunggu penumpang," kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito kepada detikcom, Selasa (6/12/2022).

Salah seorang tukang ojek sempat menawarkan jasa ojek kepada 13 orang tersebut. Mereka tidak menanggapi tawaran tersebut dan justru meminta para tukang ojek mengumpulkan kunci motornya.

Karena tidak mendapat tanggapan dari tukang ojek, salah seorang dari mereka tiba-tiba menodongkan senjata laras pendek. Karena ketakutan, tiga tukang ojek segera menyelamatkan diri dengan meloncat ke jurang kemudian berlari ke arah kali dan berenang.

Baca Juga: Partisipasi Perempuan dalam Politik Masih Sangat Minim

Namun, tiga orang lainnya yang merupakan warga Muna mengalami nasib yang kurang beruntung dan tewas ditembak oleh KKB. Tiga tukang ojek yang selamat itu mengaku tidak sempat melihat ketiga temannya ditembak mati oleh KKB.

"Jadi para korban selamat ini mengaku tak sempat melihat rekannya dibunuh atau ditembak oleh kelompok KKB," kata Cahyo

Untuk diketahui, ke tiga korban saat ini telah pulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. (B)

Penulis: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga