Pemda Siagakan Personel dan Fasilitas Minimalisir Bencana Alam

Sumarlin, telisik indonesia
Jumat, 13 November 2020
0 dilihat
Pemda Siagakan Personel dan Fasilitas Minimalisir Bencana Alam
Gubernur Sultra Ali Mazi (masker orange) memeriksa pasukan Basarnas Kendari. Foto: Sumarlin/Telisik

" Beberapa kabupaten kota di Sultra punya karakter khusus rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan gempa. Seperti bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi tahun 2019 melanda lima kabupaten/kota yaitu Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kota Kendari dan Kolaka Timur. "

KENDARI, TELISIK.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan akan terjadi curah hujan tinggi akibat fenomena La Nina sepanjang Desember 2020 hingga Februari 2021.

Selain itu, fenomena La Nina ini juga terjadi bersamaan dengan gelombang MJO (Madden Julian Oscillation).

Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, fenomena La Nina ini bisa menimbulkan potensi bencana alam hidrometrologi seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

"Bencana alam merupakan keadaan kontigensi dan tidak diketahui waktunya. Namun bisa menimbulkan banyak kerugian, seperti harta benda, psikologi bahkan nyawa. Bahkan tak jarang bencana alam menyebabkan kerusakan infrastruktur," jelas Ali Mazi saat memimpin apel siaga bencana yang digelar Polda Sultra guna mengantisipasi terjadinya bencana akibat fenomena La Nina, di Kantor Gubernur Sultra, Jumat (13/11/2020).

Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bencana itu, lanjut gubernur, dibutuhkan kesiapsiagaan semua pihak termasuk melibatkan mayarakat dalam mengurangi dampaknya.

Baca juga: Gubernur Sultra: Corona Itu Ada

"Beberapa kabupaten kota di Sultra punya karakter khusus rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan gempa. Seperti bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi tahun 2019 melanda lima kabupaten/kota yaitu Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kota Kendari dan Kolaka Timur," ungkapnya.

Gubernur Sultra bersama Kapolda Sultra dan Forkopimda Sultra mengecek kesiapan personel dan fasilitas pendukung penanganan bencana, seperti alat penyelamatan korban tanah longsor atau tertimbun bangunan milik Basarnas dan Brimobda Sultra, termasuk kesiapan peralatan keselamatan, di antaranya perahu karet dan kendaraan lainnya.

Gubernur meminta semua kabupaten kota yang menjadi wilayah rawan bencana, mulai menyiagakan fasilitasnya termasuk mendirikan posko untuk memantau kondisi cuaca.

Sosialisasi tentang mitigasi bencana juga tetap dilakukan pada warga  namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena saat ini masih berada pada masa pandemi.

" Saat ini kita masih dalam situasi bencana non alam, pandemi Covid-19, jadi tetap patuhi protokol kesehatan, tetap gunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak," imbaunya.

Apel gabungan ini diikuti unsur SAR dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Tagana, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran. (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga