Pemkab Konawe Siapkan Routa Jadi Kawasan Mega Industri Baru
Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Jumat, 24 September 2021
0 dilihat
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa. Foto: Ist.
" Kawasan mega industri pemurnian nikel yang ada di Kecamatan Morosi jadi andalan Konawe saat ini, dengan menyerap ratusan tenaga kerja lokal hingga tenaga kerja asing. "
KONAWE, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten Konawe sangat serius menunjukkan tajinya di sektor pertambangan, dengan menjadikan daerah tersebut menjadi surganya para investor dunia.
Kawasan mega industri pemurnian nikel yang ada di Kecamatan Morosi jadi andalan Konawe saat ini, dengan menyerap ratusan tenaga kerja lokal hingga tenaga kerja asing.
Tak hanya itu, baru-baru ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe tengah mempersiapkan kawasan mega industri baru.
Tak kalah dengan kawasan industri Morosi, Kecamatan Routa digadang-gadang akan lebih besar dibanding Morosi yang mampu menyerap puluhan hingga ratusan ribu tenaga kerja.
Kecamatan Routa merupakan satu dari 29 kecamatan yang termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Konawe.
Routa menjadi wilayah terjauh yang ada di Konawe, sehingga butuh waktu berjam-jam untuk menjangkau daerah tersebut.
Dari pusat pemerintahan di Kota Unaaha saja, jaraknya mencapai 300 km. Meski sarana pendukung aktivitas sosial ekonomi warga di wilayah itu belum memadai, Routa diberkahi kekayaan alam yang melimpah.
Kandungan mineral berupa nikel, lithium dan kobalt dari dalam tanah wilayah paling barat Konawe itu sangat fantastis.
Kini tinggal menunggu waktu saja, geliat ekonomi di Kecamatan Routa bakal bergairah dengan hadirnya kompleks mega industri baru berbendera PT Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP).
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa menuturkan, rencana pembangunan pabrik pemurnian nikel dan baterai mobil listrik di Kecamatan Routa bakal diwujudkan pada tahun 2021 ini.
Ia mengatakan, luas lahan yang dikelola oleh PT IKIP yakni sekira 3.500 hektare. PT IKIP telah menanamkan modal sebesar 5 miliar USD atau jika dikonversi menjadi mata uang Indonesia mencapai kurang lebih Rp 70 triliun.
Dalam operasinya nanti, PT IKIP bakal bekerjasama dengan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dalam hal pengolahan bahan baku.
"Rencananya pengiriman material dari Routa ke PT IMIP di Sulawesi Tengah (Sulteng) menggunakan sistem konveyor. Bahkan tidak menutup kemungkinan, akan dibangun rel kereta khusus pengangkutan tambang untuk memuat material dari Routa ke Morowali dengan jarak kurang lebih 40 km," ujar Bupati dua periode itu.
Politisi PAN Sultra itu menerangkan, Kecamatan Routa sangat wajar menjadi target investasi para pemilik modal. Sumber daya alam (SDA) di wilayah tersebut sangat melimpah.
Selain potensi nikel yang tergambar dari tanah merah Routa, lithium yang juga turunan nikel, sangat menjanjikan untuk digarap di daerah itu.
"Sebagaimana diketahui, lithium merupakan bahan baku baterai penggerak mobil listrik yang mulai dikembangkan di beberapa negara di Benua Eropa," sambung Kery.
Mantan Ketua DPRD Konawe itu tak memungkiri, pembangunan kawasan mega industri di Routa masih mengalami beberapa kendala. Salah satunya yakni akses jalan menuju Kecamatan Routa.
Dirinya menyebut, jalur transportasi yang akan dilintasi dalam rangka percepatan pembangunan kawasan mega industri di Routa, sangat sukar untuk dilalui khususnya kendaraan berdimensi besar.
Pemkab Konawe tak bisa berbuat banyak karena jalur tersebut berstatus jalan provinsi.
"Kita akan mengupayakan agar industri di Routa bisa berdiri sendiri dan bisa menjadi kawasan inti industri. Dan yang lebih terpenting lagi, kita akan jadikan daerah ini menjadi surganya para investor. Karena selain pertambangan, kita juga akan kembangkan potensi-potensi yang menjanjikan agar banyak investor asing maupun lokal yang bersedia menanamkan sahamnya," ungkap politikus PAN Sultra itu.
Lebih lanjut, ia menambahkan, hadirnya investasi di Routa tentunya akan memberikan dampak positif bagi pemerintah maupun masyarakat.
Keberadaan kawasan industri di Routa pastinya menguntungkan baik dari sisi pertumbuhan ekonomi maupun serapan tenaga kerja. Yang mana, tingkat pengangguran di Konawe maupun Sultra bisa dikurangi jika aktivitas pabrik PT IKIP sudah mulai berjalan.
"Tentunya dengan kehadiran mega industri yang baru ini, akan memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi warga yang berada di sekitar kawasan tersebut. Usaha-usaha kecil dan menengah di seputaran pabrik akan menjamur. Warung makan hingga kos-kosan milik warga sekitar pastinya akan banyak. Memang kita proyeksikan masuknya investasi bisa memberikan dampak positif untuk warga Routa, Konawe bahkan Sultra," tandasnya. (B-Adv)