Pemkot Kendari Maksimalkan Gerakan Orang Tua Asuh untuk Atasi Stunting

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Jumat, 13 September 2024
0 dilihat
Pemkot Kendari Maksimalkan Gerakan Orang Tua Asuh untuk Atasi Stunting
Jajaran Dinkes Kota Kendari saat mengunjungi warga yang terkena stunting. Foto: Ist.

" Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, terus memaksimalkan gerakan orang tua asuh guna mengatasi stunting di Kota Kendari. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan target Kendari bebas stunting "

KENDARI, TELISIK.ID - Pemerintah Kota Kendari saat ini tengah gencar dalam menurunkan angka stunting, salah satunya dengan cara memaksimalkan gerakan orang tua asuh.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengungkapkan, pihaknya terus memaksimalkan gerakan orang tua asuh guna mengatasi stunting di Kota Kendari. Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan target Kendari bebas stunting.

Menurut Muhammad Yusup, melalui program orang tua asuh, pemerintah berupaya menurunkan angka stunting secara signifikan.

"Alhamdulillah, kita sudah melakukan intervensi berupa pemberian makanan bergizi kepada anak-anak, ibu hamil, serta perbaikan lingkungan," ujar Pj Wali Kota Kendari.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup tekankan program orang tua asuh dalam penanganan stunting dapat dimaksimalkan. Foto: Ist.

 

Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan dari dinas terkait terhadap penanganan stunting, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil yang terdampak.

"Kami harap dinas terkait dapat melakukan pengecekan langsung setiap minggu terkait perkembangan anak-anak yang terkena stunting dan ibu hamil," tambahnya.

Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah, Sektor Kesehatan dan Stakeholder Upaya Turunkan Angka Stunting di Kendari Caddi

Berdasarkan data dari dinas terkait, pada tahun 2023, Pemerintah Kota Kendari telah menangani 212 kasus, yang terdiri dari 107 ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan 105 balita penderita stunting.

"Dari 107 ibu hamil KEK, Alhamdulillah semuanya sudah melahirkan dengan bayi dalam kondisi normal. Untuk 105 balita stunting, 60 sudah kembali normal, sementara 45 masih dalam pendampingan," jelasnya Yusup.

Kunjungan jajaran Dinkes Kota Kendari saat mengunjungi ibu yang baru melahirkan. Foto: Ist.

 

Muhammad Yusup menegaskan bahwa edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya gizi harus terus digalakkan, khususnya untuk balita, ibu hamil, dan calon pengantin.

Hal ini disebabkan karena kasus stunting sangat berkaitan dengan pola konsumsi dan pemahaman masyarakat akan pentingnya makanan bergizi.

"Pelayanan kepada keluarga yang terdampak stunting harus diprioritaskan, terutama bagi balita dan ibu hamil. Pemantauan kesehatan selama 1.000 hari pertama kehidupan sangatlah penting," lanjutnya.

Dalam hal penanganan stunting, Muhammad Yusup, juga mengambil peran sebagai salah satu orang tua asuh dalam gerakan ini, dan telah turun langsung ke lapangan untuk memberikan asupan gizi tambahan kepada keluarga yang memiliki anak berisiko stunting di Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat.

Meski berbagai intervensi gizi spesifik telah dilakukan, jumlah balita stunting di beberapa kecamatan di Kota Kendari masih belum menunjukkan penurunan yang signifikan.

Kunjungan Dinkes Kota Kendari dalam pencegahan stunting pada bayi baru lahir. Foto: Ist.

 

"Oleh karena itu, diperlukan peningkatan konvergensi dan komitmen lintas sektor serta lintas program dalam melaksanakan intervensi gizi, baik spesifik maupun sensitif, untuk menangani stunting di Kota Kendari," ungkapnya.

Muhammad Yusup juga menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini, dimulai dari kelompok berisiko seperti remaja putri.

Baca Juga: Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat, Kelurahan Wua-Wua Gelar Rembuk Stunting 2024

Dalam hal ini, peran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga sangat dibutuhkan, terutama dalam mengoptimalkan pelaksanaan program Aksi Bergizi di sekolah-sekolah.

Program tersebut meliputi kegiatan minum tablet tambah darah secara rutin, aktivitas fisik, sarapan sehat bersama, dan edukasi gizi.

Sinergitas dengan Kementerian Agama juga menjadi salah satu kunci dalam upaya mencegah stunting melalui pencatatan dan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin. Diharapkan, tidak ada lagi calon pengantin yang masuk dalam kategori "belum siap menikah" dari segi kesehatan.

"Peran lintas sektor, organisasi profesi, pemerintah kecamatan, kelurahan, serta masyarakat umum sangat penting dalam mendukung gerakan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Kendari," tutupnya. (C-Adv)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga