Penjabat Walikota Kendari saat diwawancarai usai menghadiri penyerahan bantuan pangan di Kelurahan Mokoau. Foto: Siti Nabila/Telisik
" Masalah sampah merupakan masalah paling krusial di negara ini, tak terkecuali di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara "
KENDARI, TELISIK.ID - Masalah sampah merupakan masalah paling krusial di negara ini, tak terkecuali di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Selaras dengan ini Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup dalam wawancaranya saat ditemui di penyerahan bantuan pangan di Kelurahan Mokoau, Selasa (21/5/2024) menyampaikan, saat ini Pemerintah Kota Kendari terus melakukan kampanye untuk menjaga lingkungan.
Yusup menjelaskan, untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga, bersih, dan sehat pihaknya sudah memerintahkan seluruh jajaran Pemkot Kendari mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, seluruh OPD dan termasuk masyarakat.
Untuk mengapresiasi lingkungan yang bersih, Yusup akan memberikan reward kepada wilayah-wilayah yang lingkungannya bersih. Salah satu contohnya yaitu Lurah Mokoau yang diberikan hadiah umrah saat lomba kebersihan lingkungan pada HUT Kota Kendari lalu.
Kata dia, hal ini harus dilakukan karena kebersihan merupakan sebagian dari iman dan lingkungan yang bersih akan terasa aman dan nyaman.
Yusup juga menyarankan kepada masyarakat untuk meminimalisir sampah yang ada. Untuk melakukan hal itu, kata dia, maka masyarakat diminta untuk bekerjasama dengan para peternak dengan memberikan sampah makanan kepada para peternak.
Hal ini juga dapat mereduksi sampah yang ada di masyarakat sehingga ketika di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang tersisa hanyalah sampah plastik.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Telisik.id, ada beberapa titik lokasi yang menjadi tempat pembuangan sampah, salah satunya yaitu di jalan Haluoleo, Kelurahan Mokoau sehingga sampah berserakan sampai dipinggir jalan.
Hal itu membuat masyarakat yang berlalu-lalang di jalan tersebut merasa tidak nyaman dengan bau sampah yang tercium setiap harinya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kendari, Paminuddin menyampaikan, sampah-sampah yang berserakan itu setiap hari diangkut oleh truk-truk pengangkut sampah.
"Sampah-sampah yang berserakan di pinggir jalan harus diangkut dan tidak boleh dibiarkan" jelasnya.
Paminuddin menjelaskan, saat ini pihaknya masih berpikir dan mengupayakan bagaimana menyediakan sarana untuk penampungan sampah sementara, karena kebanyakan masyarakat tidak mau menerima kontainer penampungan sampah di pekarangan rumahnya. (B-Adv)