Pemkot Yogyakarta Siapkan Protokol Baru New Normal
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Senin, 01 Juni 2020
0 dilihat
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA (tengah). Foto: Ist.
" Akan tetapi physical distancing dan pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat akan diperketat. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Saat ini, sebanyak 3.148 orang mahasiswa dari 98 pondokan di wilayah Kelurahan Tahunan, Yogyakarta, dipantau Posko Pemantauan COVID-19. Hal itu sebagai salah satu bentuk kontrol kembalinya mahasiswa dari luar daerah, termasuk tamu dari luar daerah.
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tengah mempersiapkan protokol baru yang digunakan saat new normal berlangsung.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Drs Heroe Poerwadi, MA, menyampaikan, new normal adalah dimana social distancing akan dilonggarkan secara perlahan-lahan.
"Akan tetapi physical distancing dan pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat akan diperketat," kata Heroe Poerwadi, Minggu (1/6/2020).
Baca juga: Makna Hari Lahir Pancasila bagi Pelajar di Kendari
Menurutnya, lebih pas jika new normal ini disebut new protokol. "Jadi ketika sosial distancing dilonggarkan seperti kegiatan ekonomi akan perlahan dibuka yang akan diperketat adalah physical distancingnya," kata Heroe Poerwadi saat acara silaturahmi warga Tahunan.
Dikatakan Heroe, dalam penerapan protokol baru ini seluruh masyarakat Kota Yogyakarta wajib mematuhi protokol baru tersebut sebagai syarat untuk menggelar segala aktivitas.
Saat aktivitas masyarakat mulai meningkat, maka harus dibarengi dengan penerapan protokol yang ketat. "Agar potensi sebaran virus corona tidak meluas," papar Heroe Poerwadi.
Bagi Heroe, jika aktivitas tersebut tidak memenuhi syarat sesuai aturan dalam protokol baru, maka aktivitas tersebut tidak diperkenankan untuk digelar.
Sebuah tempat usaha boleh tetap membuka usahanya asalkan mampu memenuhi protokol baru yang sudah ditetapkan. "Tanpa itu, maka tidak boleh beraktivitas," jelasnya.
Baca juga: Menelisik Sejarah 1 Juni, Hari Lahir Pancasila
Wakil Wali Kota Yogyakarta ini menambahkan, saat persiapan menuju new normal, kegiatan perekonomian perlahan akan bergerak.
Dan, pihaknya juga akan mengizinkan pengelola tempat untuk beroperasional. Tetapi mereka harus mematuhi syarat-syarat yang akan dibuat Pemkot Yogyakarta.
"Tidak hanya kegiatan sosial dan ekonomi, aktivitas lain yang membutuhkan protokol baru adalah kegiatan di bidang pendidikan, termasuk kedatangan ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah yang kembali ke Yogyakarta," papar Heroe Poerwadi.
Untuk saat ini ada sekitar 200 ribu orang mahasiswa luar daerah di Kota Yogyakarta. Jika kuliah sudah dimulai kembali, maka dibutuhkan protokol baru.
"Termasuk saat mereka datang ke Yogyakarta," jelas Heroe Poerwadi.
Dengan keadaan tersebut, maka protokol baru seharusnya tidak hanya dilakukan oleh daerah secara terpisah. "Melainkan harus dilakukan secara nasional agar ada kebijakan terpusat," tandas Heroe Poerwadi.
Baca juga: Viral, Warga Muna Lulo di Pulau Bakealu di Tengah Pandemi
Dia berharap, seluruh Perguruan Tinggi di Kota Yogyakarta dapat memberikan fasilitas berupa tempat isolasi bagi mahasiswa yang baru datang dari luar daerah.
"Sehingga nantinya seluruh kegiatan perkuliahan bisa dilakukan secara aman," katanya.
Selain itu, mahasiswa yang baru datang dari luar daerah juga diminta untuk melapor ke RT dan dilakukan pelacakan riwayat kontak.
Menurutnya, protokol baru menjadi salah satu opsi menuju tatanan normal baru, dengan syarat seluruh protokol dilakukan secara ketat dan disiplin.
Bagi Heroe, pemantauan mahasiswa dari luar daerah sangat penting dilakukan. "Hal itu sebagai antisipasi saja," kata Heroe Poerwadi.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali