Pengamat Ekonomi Ini Sebut Kadin Belum Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Kardin, telisik indonesia
Jumat, 08 Januari 2021
0 dilihat
Pengamat Ekonomi Ini Sebut Kadin Belum Jadi Mitra Strategis Pemerintah
Pengamat Ekonomi, Syamsir Nur. Foto: Kardin/Telisik

" Keduanya akan saling merebut suara pemilih pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Kadin Sultra yang rencananya akan dihelat pada 11 Januari 2021 mendatang. "

KENDARI, TELISIK.ID - Perebutan kursi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra dengan dua calon, yakni petahana La Mandi dan penantang Anton Timbang terus jadi sorotan.

Keduanya akan saling merebut suara pemilih pada Musyawarah Provinsi (Musprov) Kadin Sultra yang rencananya akan dihelat pada 11 Januari 2021 mendatang.

Sebagai petahana, La Mandi yang telah menduduki jabatan Ketua Kadin Sultra selama lima tahun tentu memiliki beban lebih besar. Pasalnya, mau tak mau harus dievaluasi yang dikerjakan selama ini.

Melihat perkembangan itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Syamsir Nur menilai, selama ini Kadin Sultra belum mampu hadir menjadi mitra strategis Pemda Sultra untuk mengurai permasalahan ekonomi, khususnya di bidang industri dan perdagangan.

Padahal, kata dia, seharusnya peran Kadin sebagai mitra strategis Pemda harus dapat memberikan solusi terkait masalah-masalah yang ada.

"Contoh, pada persoalan lapangan kerja, angka kemiskinan, angka pengangguran dan serapan anggaran di Pemda yang belum mampu mengurai persoalan yang ada di masyarakat, Kadin harus membangun kolaborasi dengan Pemda," ungkap Syamsir Nur, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Hari Ini, Pasien COVID-19 di Sultra Bertambah 62 Orang

Menurut Syamsir, kinerja Kadin Sultra sejauh ini belum optimal dan belum ada prestasi yang menonjol dikarenakan penataan kelembagaan yang belum tuntas dan juga kapabilitas para pengurusnya.

"Pak Mandi soal penataan kelembangaannya belum tuntas, karena itu kuncinya. Bagaimana membangun tata kelola kelembagaan yang baik itu kuncinya. Tapi kalau secara kelembagaan juga belum tuntas, apalagi merekrut orang-orang yang menurut saya tidak memahami apa yang harus dikerjakan, tidak kapabel, maka itu menjadi sulit," imbuhnya.

Kedepan, Syamsir mengingatkan, siapapun yang menjadi Ketua Kadin Sultra, hal tersebut haruslah diperkuat. Hal lainnya adalah bagaimana membangun daya saing di antara para pelaku usaha dan juga membangun kemitraan dengan Pemda agar ekonomi bisa lebih baik.

"Kalau tinggal dua calon, saya secara pribadi mengatakan lebih layak Pak Anton Timbang dari pada Pak Mandi. Dari sisi jejaring, kemudian kemampuan membangun komunikasi dengan pemerintah juga penting," kata Syamsir.

Menurutnya, Kadin adalah bagian penting dari pemerintah, jadi dinamika ekonomi di daerah ini, selain ada sektor moneter dan fiskal juga ada sektor rill.

Ia menekankan, Kadin harus bisa menjadi mitra pemerintah untuk bagaimana mendorong beberapa sektor-sektor ekonomi potensial dalam jangka panjang.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Sultra Ditunda hingga Distribusi Vaksin Selesai

"Yang saya amati bahwa pelaku usaha kita, terutama UMKM kita, yang banyak membentuk denyut nadi ekonomi kita di daerah menghadapi beberapa kendala misalnya dari sisi SDM, dari sisi produksi, dan sisi pemasaran. Nah, kita harapkan Kadin bisa masuk ke tengah itu, bagaimana mengurai masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM kita," jelasnya.

Ia juga menilai, meski saat ini geliat industri terutama pelaku besar, baik itu investasi asing maupun dalam negeri yang bermodal besar sudah hadir, tetapi paling tidak Kadin harus hadir membangun sinergitas bagaimana menghadirkan investasi yang sudah ada ini saling bersinergi dengan UMKM.

"Jadi ada keterpaduan antara sektor hulu dan hilir. Kadin juga harus mampu mengurai masalah yang dihadapi oleh para pelaku usaha. Misalnya soal kedelai dan bahan pangan lainnya, di Sultra maupun nasional kita sangat tergantung pada impor. Padahal sesungguhnya kita memiliki potensi di sektor itu. Inilah yang diharapkan kepada Kadin agar bisa mendorong pemanfaatan di sektor itu," pungkas Syamsir. (B)

Reporter: Kardin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga