Penumpang KM Lambelu Positif COVID-19 tak Singgah di Baubau

Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Minggu, 05 April 2020
0 dilihat
Penumpang KM Lambelu Positif COVID-19 tak Singgah di Baubau
KM Lambelu. Foto: Ist

" Tidak mungkin perjalanan sampai memakan waktu 10 hari. KM Lambelu itu berangkat 3 April pukul 01.00 WITA dini hari dari Nunukan, siang tiba di Makassar dan tiba di Baubau pada 6 April pagi. "

BAUBAU, TELISIK.ID - Bereder video pernyataan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan  bahwa empat penumpang KM Lambelu positif terjangkit COVID-19.

Info video tersebut diikuti dengan teks yang menyatakan bahwa KM Lambelu berangkat dari Nunukan pada 28 Maret dan akan tiba di Baubau pada 6 April mendatang.

Menanggapi Hal itu, Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Kota Baubau langsung melakukan pengecekan.

Hasilnya, ternyata perjalanan empat penumpang tersebut tak bersinggungan dengan pelabuhan Murhum, Kota Baubau.

Baca juga: Skrining di Pintu Masuk Batas Kolut Harus Diperketat

"Tentang adanya empat orang penumpang KM Lambelu yang oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan dinyatakan positif COVID-19, perjalanan empat orang ini tak menyinggahi Pelabuhan Murhum Baubau," jelas Sekda Baubau, Dr Roni Muhtar MPd, selaku Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Baubau dalam konferensi pers di Kantor BPBD Baubau, Sabtu malam (4/4/2020).

Lebih lanjut Dr Roni Muhtar menjelaskan, empat penumpang tersebut tiba di Nunukan pada tanggal 28 Maret 2020. Jadi pada dasarnya, kata dia, empat orang warga Nunukan ini dalam perjalan ke daerah asalnya tidak singgah di Baubau.

"Saya ulangi lagi, mereka tidak singgah di Pelabuhan Murhum Kota Baubau. Mereka tiba di Nunukan tanggal 28 Maret dan dilakukan rapid test disana. Sehingga selama masa inkubasi COVID-19, mereka tidak singgah di Baubau," katanya.

Baca juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Pemda Diminta Jadi Ketua Gugus Tugas

Sekda meminta masyarakat memahami informasi ini.

Hal yang sama disampaikan Kepala PT Pelni Cabang Baubau, Capt Ahmad Sadikin. Dijelaskan, KM Lambelu berangkat dari Makassar pada 25 Maret. Rute perjalanannya dari Makassar-Pare-pare-Pantoloan (Donggala)-Tarakan-Nunukan.

"Tiba di Nunukan pada tanggal 28 Maret," katanya.

Setelah penumpang turun, kapal lanjut lagi berlayar menuju Tarakan-Pantoloan (Donggala)-Pare-pare-Makassar dan kembali lagi ke Nunukan.

Baca juga: Puncak COVID-19 Diprediksi Bulan Juli, Ketua MPR Minta Sultra Diperhatikan

"Tiba di Nunukan lagi tanggal 2 April. Kapal dijadwalkan berangkat lagi pada 3 April ke rute yang pertama karena dia berputar ke arah Utara dan dijadwalkan tiba di Baubau tanggal 6 April. Jadi tidak ada kaitannya dengan penumpang yang sudah dinyatakan positif tadi," katanya.

Saat ditanya apakah KM Lambelu steril atau tidak  dari virus sebab masa inkubasi empat penumpang terjadi di dalam kapal, Capt Ahmad Sadikin menegaskan, bila saat penumpang turun di pelabuhan tujuan, maka kapal langsung dibersihkan sesuai dengan SOP yang ada sesuai dengan aturan Menteri Kesehatan.

"Kami pastikan terus menjaga kebersihan kapal sesuai SOP Kementerian Kesehatan terkait keamanan moda transportasi agar terus berjalan. Olehnya, masyarakat tak perlu panik," katanya.

Baca juga: Catat, Ini Syarat Pemda Tetapkan Status Darurat COVID-19 di Daerah

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas I Baubau, Pradigdo menegaskan bila KM Lambelu dari Nunukan berangkat pada 3 April, bukan tanggal 28 Maret menuju Baubau.

"Jelas ya, tanggal 28 Maret itu sudah berakhir di Nunukan pada rute pertama, seluruh penumpang turun. Kapal lalu putar lagi tapi tak singgah di Baubau," katanya.

Kata dia, rute perjalanan dari Nunukan ke Baubau memakan waktu tiga atau empat hari. Olehnya, tak masuk logika bila kapal berangkat dari Nunukan pada tanggal 28 Maret dan tiba di Baubau pada 6 April.

"Tidak mungkin perjalanan sampai memakan waktu 10 hari. KM Lambelu itu berangkat 3 April pukul 01.00 WITA dini hari dari Nunukan, siang tiba di Makassar dan tiba di Baubau pada 6 April pagi," katanya.

 

Reporter: Ridwan Amsyah

Editor: Rani

Artikel Terkait
Baca Juga