Pembangunan Talud di Wakatobi Tetap Berjalan Meski Diprotes

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Jumat, 10 September 2021
0 dilihat
Pembangunan Talud di Wakatobi Tetap Berjalan Meski Diprotes
Proyek pembangunan pengaman pantai Desa Wapia-pia di Wakatobi Foto: Boy/Telisik

" Proyek pengaman pantai tersebut ditolak sejumlah masyarakat nelayan dan berbagai aktivis lingkungan karena dinilai menyulitkan nelayan dan merusak wisata pantai. "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Proyek pembangunan talud di Desa Wapia-pia, Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi tetap berjalan meski mendapat banyak penolakan.

Proyek pengaman pantai tersebut ditolak sejumlah masyarakat nelayan dan berbagai aktivis lingkungan karena dinilai menyulitkan nelayan dan merusak wisata pantai.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan instansi terkait, pihak Pemerintah Kabupaten Wakatobi akan tetap melanjutkan pekerjaan proyek tersebut. Dengan catatan, tidak merugikan masyarakat desa terutama nelayan.

“Kegiatan di lapangan tetap berjalan dengan syarat-syarat tertentu. Dan intinya dicarikan solusi dengan menghasilkan  kesepakatan-kesepakatan dengan masyarakat yang ada di desa tersebut. Mengenai keberlanjutan pembangunannya, masih dicarikan solusi,” ungkap Asisten I Setda Wakatobi, Nursiddiq, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Instruksi Bupati Muna Penyambungan Air Bersih di Sembilan Desa Belum Terealisasi

Baca juga: Wabup Butur Minta Petani Diedukasi Cara Bertani yang Baik

Dia juga menjelaskan bahwa harapan masyarakat Desa Wapia-pia masih sama yaitu harus dibuatkan tambatan perahu untuk memudahkan keluar masuk body (perahu nelayan).

“Artinya dari sisi aturannya memang dari dinas terkait ini akan memfasilitasi tentang perizinan begitupun keinginan masyarakat yang mereka ajukan dalam arti tidak melanggar aturan. Pemkab tidak bisa menghentikan pekerjaan proyek begitu saja karena dikhawatirkan akan berdampak pada proyek pusat yang akan masuk di Wakatobi ke depannya,” tambahnya lagi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Wapia-pia, Hendri mengatakan, persoalan tanggul sampai saat ini selalu direspon. Bahkan telah dilakukan musyawarah desa sebanyak 4 kali terkait dengan keluhan masyarakat. Baik itu keluhan masyarakat pesisir maupun pihak nelayan.

“Saya coba memfasilitasi untuk mempertemukan pihak terkait soal tanggul itu. Saya tidak punya kapasitas untuk menghentikan dan melanjutkan proyek itu. Saya hanya bisa melakukan musyawarah dan membantu mencari solusi," ujarnya.

Sementara itu Ketua DPRD Wakatobi, Hamiruddin mengakui pembangunan talud itu menyulitkan nelayan menambat perahu. (A)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga