Penurunan Stunting Jadi Program Prioritas Bapedda Sulawesi Tenggara
Ahmad Badaruddin, telisik indonesia
Selasa, 07 November 2023
0 dilihat
Kantor Bapedda Sulawesi Tenggara. Foto: Ist
" Berdasarkan arahan Prisiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Anda Budhi Revianto, penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas "
KENDARI, TELISIK.ID - Berdasarkan arahan Prisiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Anda Budhi Revianto, penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara, J Robert Maturbongs mengerahkan dinas yang ia kelola untuk menunaikan arahan Presiden tersebut.
Menurutnya, pada aspek penanganan stunting, Pemprov Sulawesi Tenggara dalam kendali Pj Gubernur Andap telah aktif melakukan berbagai program guna mendorong penurunan angka stunting tersebut.
Program-program tersebut menunjukkan hasil yang positif dengan jumlah angka stunting di Sulawesi Tenggara yang menunjukkan trend penurunan. Hal tersebut ditandai dengan posisi angka stunting Sulawesi Tenggara yang berada di posisi 9 nasional.
"Tahun 2021 angka stunting Sulawesi Tenggara berada pada posisi 5 besar nasional dengan tingkat penyebaran stunting terbesar. Tahun 2022 menurun sekira 2,5 persen menjadi 27,7 persen dari sebelumnya 30,2 persen. Kini berada di posisi 9 nasional. Kita berharap tahun 2023 ini angka stunting terus berkurang," jelasnya.
Menurutnya, progres tersebut cukup baik namun harus lebih dioptimalkan, Sebab sesuai amanah Presiden bahwa angka stunting di Sulawesi Tenggara harus berada diposisi 14 persen pada tahun 2024.
Di kesempatan lain, Sekretaris Bappeda, Wa Ode Muslihatun, percaya target tersebut bukanlah hal yang mustahil asalkan kerja keras bersama dari berbagai pihak terus dilakukan.
“Ini tentu bukan hal mustahil, namun butuh sinergi semua pihak untuk mencapai itu. Bahkan kita harus bekerja lebih keras lagi agat target yang diberikan bisa tercapai,“ tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara, Asmar mengatakan, penurunan angka stunting berkolerasi dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di masa yang akan datang.
“Kalau kita mencegah stunting saat ini, maka itu sama dengan kita menyiapkan generasi yang baik di masa depan,” katanya kepada Telisik.id, belum lama ini.
Lebih lanjut, kata dia, penanganan stunting ini juga merupakan upaya untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. Di mana Indonesia Emas 2045 ini saat dipersiapkan oleh pemerintah karena saat itu Indonesia memasuki usia ke-100 tahun. (A-Adv)