Perang India-Pakistan Pecah, Ini Sembilan Negara Punya Kendali Hulu Ledak Nuklir

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 11 Mei 2025
0 dilihat
Perang India-Pakistan Pecah, Ini Sembilan Negara Punya Kendali Hulu Ledak Nuklir
India dan Pakistan tegang, sembilan negara kini pegang kendali rudal nuklir. Foto: Repro Reuters.

" Ketegangan berkepanjangan antara India dan Pakistan kembali mencuat ke permukaan, menyulut kekhawatiran global akan potensi pecahnya perang nuklir di Asia Selata "

ISLAMABAD, TELISIK.ID - Ketegangan berkepanjangan antara India dan Pakistan kembali mencuat ke permukaan, menyulut kekhawatiran global akan potensi pecahnya perang nuklir di Asia Selatan.

Kedua negara yang telah lama berseteru ini sama-sama memiliki persenjataan nuklir aktif, menjadikan konflik mereka sebagai ancaman besar bagi perdamaian dunia.

Konflik memanas di perbatasan Kashmir antara India dan Pakistan telah menimbulkan gelombang kekhawatiran internasional.

Serangan senjata konvensional yang terus terjadi berpotensi berubah menjadi perang berskala besar jika salah satu pihak memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir.

Militer Pakistan mengklaim pada Sabtu (10/5/2025) pagi, bahwa tiga pangkalan Angkatan Udara mereka menjadi target serangan dari India. Hal ini memicu spekulasi bahwa ketegangan dua negara ini bisa berubah menjadi perang nuklir, terlebih keduanya memiliki ratusan hulu ledak aktif.

Insiden ini terjadi setelah baku tembak yang terus berlangsung di kawasan Kashmir, wilayah sengketa yang telah memicu berbagai konflik antara New Delhi dan Islamabad. Penembakan di wilayah Kashmir India bulan lalu menjadi pemicu meningkatnya ketegangan militer.

Melansir CNBC Indonesia, Minggu (11/5)2025), berdasarkan prediksi salah satu surat kabar internasional, Routledge, skenario konflik nuklir antara India dan Pakistan diperkirakan bisa terjadi tahun 2025, dipicu oleh serangan teror berskala besar.

Ancaman perang ini tidak hanya berdampak pada kedua negara, namun juga berpotensi menyeret kawasan Asia Selatan dalam kehancuran besar.

Baca Juga: Heboh Isreal Kembali Keluarkan Dekrit Penjajahan Paksa Wilayah Palestina

Data per Januari 2024 mencatat, terdapat 12.121 hulu ledak nuklir yang tersebar di sembilan negara di dunia. Jumlah ini menjadi simbol nyata potensi kehancuran global jika senjata tersebut digunakan dalam konflik terbuka.

Dari seluruh negara pemilik nuklir, Rusia dan Amerika Serikat menguasai lebih dari 87% total hulu ledak nuklir global. Keduanya memiliki kapasitas destruktif paling besar, menjadikan mereka dua negara dengan peran strategis dalam menjaga maupun mengancam stabilitas dunia.

Rusia tercatat memiliki 5.580 hulu ledak nuklir, sementara Amerika Serikat memiliki 5.044 hulu ledak. Jumlah tersebut mencerminkan dominasi keduanya dalam perlombaan senjata pemusnah massal sejak era Perang Dingin.

Namun dominasi ini bukan satu-satunya yang menjadi sorotan. Negara-negara lain juga memiliki kendali atas senjata nuklir, termasuk di antaranya negara-negara yang sering terlibat dalam konflik regional atau memiliki hubungan diplomatik yang tegang.

Israel menjadi salah satu negara yang memiliki hulu ledak nuklir, meskipun tidak pernah secara resmi mengakui kepemilikannya. Berdasarkan estimasi, Israel memiliki 90 hulu ledak, menjadikannya kekuatan nuklir yang signifikan di kawasan Timur Tengah.

Keberadaan senjata nuklir Israel kerap menjadi isu sensitif, terutama dalam hubungannya dengan Iran. Ketegangan antara kedua negara tersebut meningkat dalam beberapa waktu terakhir, dengan aksi saling serang yang mengundang keprihatinan internasional.

Iran sendiri belum memiliki senjata nuklir, namun terus dicurigai berupaya mengembangkan program nuklir. Penolakan keras dari Israel terhadap program ini menambah ketegangan kawasan, menjadikan Timur Tengah sebagai salah satu titik panas dunia.

Selain Rusia, Amerika Serikat, dan Israel, terdapat enam negara lain yang juga mengendalikan senjata nuklir. Negara-negara ini memiliki jumlah hulu ledak bervariasi, namun peran mereka tetap signifikan dalam peta kekuatan global.

Berikut ini adalah daftar sembilan negara yang diketahui memiliki senjata nuklir berdasarkan data per Januari 2024:

1. Rusia – 5.580 hulu ledak nuklir

2. Amerika Serikat – 5.044 hulu ledak nuklir

3. China – 500 hulu ledak nuklir

4. Prancis – 290 hulu ledak nuklir

5. Inggris – 225 hulu ledak nuklir

6. Pakistan – 170 hulu ledak nuklir

7. India – 172 hulu ledak nuklir

8. Israel – 90 hulu ledak nuklir

9. Korea Utara – 50 hulu ledak nuklir

China menjadi kekuatan nuklir terbesar di Asia Timur dengan 500 hulu ledak, disusul oleh dua negara Eropa, Prancis dan Inggris, yang masing-masing memiliki 290 dan 225 hulu ledak. Ketiga negara ini merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Trump dan Zelensky Diam-diam Main Belakang di Vatikan, Siapkan Skema Penahanan Putin

Di Asia Selatan, India dan Pakistan terus memperkuat kapasitas nuklir mereka. India memiliki 172 hulu ledak, sementara Pakistan memiliki 170. Perbedaan jumlah yang sangat kecil ini menunjukkan bahwa kedua negara memiliki tingkat kemampuan nuklir yang nyaris seimbang.

Korea Utara, meskipun hanya memiliki sekitar 50 hulu ledak, tetap menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Program nuklir Pyongyang dikenal tertutup dan agresif, serta kerap mengabaikan resolusi internasional.

Ancaman senjata nuklir yang dulu hanya menjadi topik utama selama Perang Dingin kini kembali menjadi kekhawatiran nyata. Ketika konflik regional meningkat dan diplomasi global menghadapi tantangan, keberadaan senjata pemusnah massal menjadi momok bagi keamanan dunia.

Data menunjukkan bahwa upaya pelucutan senjata nuklir belum membuahkan hasil signifikan. Dengan lebih dari 12 ribu hulu ledak masih aktif, potensi kehancuran global tetap tinggi jika eskalasi konflik tidak segera diredam.

Kondisi geopolitik yang tidak stabil, termasuk konflik di Asia Selatan dan Timur Tengah, memperkuat kekhawatiran dunia akan potensi penggunaan senjata nuklir. Situasi ini menuntut perhatian dan langkah diplomatik yang serius dari berbagai pihak internasional. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga