Pernah Jadi Wakil Rakyat 2 Periode, Ibu Tiga Anak Ini Siap Kembali ke Parlemen
Febriyani, telisik indonesia
Kamis, 01 Februari 2024
0 dilihat
Waode Usnia yang sering disapa Bunda, pernah menjadi anggota DPRD 2 periode. Kini siap kembali menjadi anggota legislatif. Foto: Ist.
" Wa Ode Usnia merupakan salah satu perempuan yang menjadi calon anggota DPRD Kabupaten Buton Selatan, Dapil II Kecamatan Sampolawa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) tinggal menghitung hari. Keterlibatan perempuan di parlemen menjadi penting sebagai upaya menghadirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perempuan.
Wa Ode Usnia merupakan salah satu perempuan yang menjadi calon anggota DPRD Kabupaten Buton Selatan, Dapil II Kecamatan Sampolawa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Wa Ode Usnia atau kerap disapa Bunda, lahir dari keluarga yang sederhana, dibesarkan oleh orang tua yang tak mengenyam pendidikan, yang berprofesi sebagai petani dan nelayan. Berasal dari orang kecil, menjadi alasan ia terjun ke dunia politik agar dapat menyuarakan aspirasi rakyat kecil yang kerap diabaikan.
Wanita kelahiran Desa Tira, Kecamatan Sampolawa ini, pernah menduduki kursi empuk anggota legislatif selama sepuluh tahun. Ia memulai langkahnya di dunia politik dengan ikut pesta demokrasi pada tahun 2009 dan bernaung pada Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI).
Pemilu tersebut mengantarkan dirinya duduk di kursi anggota DPRD Kabupaten Buton.
"Setelah lulus kuliah pada tahun 2008, saya langsung terjun ke politik. Tahun 2009 menjadi calon anggota DPRD Kabupaten Buton, dulu Buton Selatan belum mekar. Alhamdulillah atas doa dari orang tua, keluarga dan dukungan dari masyarakat, saya mampu mendapatkan satu kursi, dengan periode jabatan dari tahun 2009 hingga 2014," jelasnya, Rabu (31/1/2024).
Baca Juga: Maju Caleg DPRD Kendari, Pendiri Pesantren Ini Janji Berikan Pinjaman Tanpa Bunga
Ia mengaku amanah ini manjadi pondasi yang kuat untuk perjalanan politiknya ke depan. Menjadi anggota legislatif bukan hal yang mudah. Amanah rakyat, suara rakyat kecil, menjadi jeritan yang selalu meraung dalam benaknya.
Dalam wujud baktinya kepada rakyat, terkhusus masyarakat yang ada di dapilnya, ia selalu menggaungkan slogan perdamaian dalam bahasa Ciacia "Tade Asa Hora Asa" yang bermakna mari sama-sama kita bangun daerah, hilangkan ego, tidak ada diskriminasi kita satu bersaudara, bersama membangun daerah.
"Slogan perdamaian itu menjadi simbol kerukunan persaudaraan sebangsa dan setanah air. Sama-sama membangun daerah tanpa diskriminasi. Slogan itu pula menjadi wujud persatuan bersama masyarakat. Sebagai penyambung lidah rakyat, tentu keluhan rakyat menjadi prioritas saya. Membawa perubahan untuk daerah, rakyat yang menilai," tuturnya.
Setelah lima tahun di kursi parlemen, pada pemilu tahun 2014, ia kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Buton Selatan yang kala itu baru mekar dari Kabupaten Buton.
Wanita berdarah Buton ini mengaku telah berpindah nakhoda, tidak lagi bernaung pada PPPI. Ia berpindah ke Partai Amanat Nasional (PAN). Dan ia kembali dipercaya oleh rakyat untuk duduk di kursi DPRD Kabupaten Buton Selatan periode 2014-2019.
Jabatan kali ini ada yang berbeda pada dirinya. Selain sebagai anggota DPRD, ia juga sebagai seorang ibu rumah tangga. Kala itu Ia baru mengalami kehamilan pertama dan mengalami morning sick.
Ini merupakan masa-masa yang sulit bagi dirinya dalam menjalankan tugas. Namun karena dukungan suami, keluarga dan rekan kerja, ia berhasil menjalankan tugas hingga akhir masa jabatan.
Setelah 2019, ibu tiga anak ini mengaku vakum sejenak dari dunia politik. Ia fokus mengurus keluarganya. Setelah lima tahun vakum, ia kembali tampil sebagai salah satu kontestan pada pemilu tahun 2024 ini.
Adanya dorongan dan dukungan dari keluarga, banyaknya tawaran dari beberapa partai politik, serta banyaknya dukungan dari masyarakat yang menjadi alasan ia kembali ke dunia politik.
"Ada sepuluh parpol yang memberi tawaran, salah satunya PKS, yang menjadi pilihan saat ini. Keluarga mendukung, masyarakat juga meminta untuk saya kembali maju," katanya.
Kini pemilu sisa menghitung hari lagi, ia optimis mendapatkan kursi kembali.
"Kita optimis dengan segala usaha dan doa, bisa diberi kepercayaan lagi oleh rakyat untuk duduk kembali di parlemen. Semua ada pada suara rakyat," tutupnya.
Baca Juga: 18 Hari Menuju Pencoblosan, Caleg PKN Ini Optimis Menang
Wa Ode Usnia menjadi inspirasi bagi perempuan yang ada di Buton Selatan, khususnya Desa Tira. Ia sukses berkarir di dunia politik, tanpa mengabaikan keluarga.
Perempuan tangguh seperti ini menjadi tonggak lahirnya kebijakan yang pro terhadap pemberdayaan perempuan.
Dilansir dari Kemenpppa.go.id Plt. Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu mengemukakan, keterwakilan perempuan di parlemen merupakan hal penting dalam memastikan hadirnya kebijakan-kebijakan yang mendukung, memberdayakan, dan memfasilitasi kebutuhan perempuan di berbagai bidang pembangunan.
“Momentum Pemilu 2024 ini diharapkan dapat menggugah kesadaran kita bersama untuk mewujudkan dan mendorong peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen. Mari bersama-sama kita teguhkan komitmen untuk mewujudkan parlemen yang lebih baik dengan mendukung keterwakilan perempuan calon legislatif yang berkualitas,” tuturnya. (B)
Penulis: Febriyani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS