Perputaran Ekonomi Lebaran 2023 Diprediksi Capai Rp 240 Triliun

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Selasa, 18 April 2023
0 dilihat
Perputaran Ekonomi Lebaran 2023 Diprediksi Capai Rp 240 Triliun
Momen lebaran memicu perputaran ekonomi karena meningkatnya daya beli dan konsumsi masyarakat. Foto: Medcom.id

" Hari raya Idul Fitri menjadi momen besar yang memacu aktivitas ekonomi berjalan deras. Tradisi-tradisi lebaran di Indonesia seperti tunjangan hari raya (THR), membeli baju baru, liburan bersama keluarga dan lainnya membuat pola konsumsi masyarakat yang meningkat "

JAKARTA, TELISIK.ID - Hari raya Idul Fitri menjadi momen besar yang memacu aktivitas ekonomi berjalan deras. Tradisi-tradisi lebaran di Indonesia seperti tunjangan hari raya (THR), membeli baju baru, liburan bersama keluarga dan lainnya membuat pola konsumsi masyarakat yang meningkat.

Dilansir dari Finance.detik.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno memproyeksikan perputaran ekonomi saat momen mudik dan libur Lebaran tahun ini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dia memperkirakan perputaran ekonomi kali ini akan mencapai Rp 240,1 triliun.

"Ini tentunya patut kita syukuri, tapi kita harus juga mengantisipasi agar pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif tetap menerapkan seluruh protokol CHSE, protokol keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

Hal ini Sandiaga sampaikan dalam kegiatan 'The Extended Weekly Brief With Sandi Uno' yang berlangsung secara hybrid dari Jakarta, Senin (17/4/2023) kemarin.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Tetapkan Pembelian Minyakita Pakai KTP

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan proyeksi perputaran ekonomi tersebut tidak lepas dari prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini.

Pada tahun ini, pergerakan masyarakat diperkirakan naik sebesar 44,8% di banding tahun lalu atau total sebesar 123,8 juta orang. Adapun, pada tahun lalu, jumlah pergerakan masyarakat ketika momen mudik sebesar 85,5 juta orang.

Sandiaga menyebutkan ada beberapa faktor penunjang yang diprediksi menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat. Di antaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang dan relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan.

"Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp 150 triliun ke Rp 240,1 triliun," jelas Sandiaga.

Selain itu ada 92% masyarakat yang disurvey menyatakan akan berwisata selama periode libur lebaran 2023. Survei ini telah dilakukan Kemenparekraf mulai 31 Maret hingga 28 April 2023.

Adapun untuk preferensi daya tarik wisata, sebesar 64,5% responden memilih pantai/danau/laut, 54% responden memilih pusat kuliner, 51,3% responden memilih pegunungan/agrowisata 51,3%, 36,5% memilih taman rekreasi 36,5%, dan 29,6% memilih desa wisata untuk dikunjungi.

"Ini adalah peluang buat rekan-rekan semua dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja," kata Sandiaga.

Dikutip Money.kompas.com, setiap periode ramadan likuiditas di masyarakat selalu meningkat seiring meningkatnya konsumsi dan transaksi ekonomi.

Hal tersebut terlihat dari peredaran uang M2. BI mentaksasi selama periode Ramadhan dan Lebaran 2023, uang M2 yang beredar mencapai Rp 8.573 triliun.

Artinya, terjadi peningkatan peredaran uang dari periode Ramadhan tahun lalu sebesar Rp 243 triliun. Tumbuhnya likuiditas di masyarakat, menggambarkan meningkatnya aktivitas transaksi ekonomi.

Baca Juga: Sulit Ditemukan, Minyakita Numpuk di Gudang Produsen

Hal ini dipicu oleh normalisasi ekonomi yang ditandai dengan menggeliatnya dunia usaha pascapembatasan mobilitas masyarakat melalui PPKM berakhir.

Kecenderungan meningkatnya aktivitas ekonomi selama periode Ramadhan juga dapat dilihat dari ekspektasi harga umum terhadap barang dan jasa yang terekam melalui Indeks Ekspektasi Harga umum (IEH) di dalam periode Ramadhan tahun ini.

Berdasarkan data BI, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2023 tercatat sebesar 145,1, meningkat dibandingkan dengan indeks IEH Maret 2023 sebesar 139,1. Hal ini didorong oleh kenaikan harga selama periode HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Kenaikan harga selama Ramadhan, didukung oleh meningkatnya permintaan (demand side). (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga