Pesisir Buton Selatan Difokuskan Pengembangan Kawasan Karbon Biru Ekosistem Lamun

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Kamis, 26 September 2024
0 dilihat
Pesisir Buton Selatan Difokuskan Pengembangan Kawasan Karbon Biru Ekosistem Lamun
Ketgam: Suasana FGD pengembangan kawasan karbon biru ekosistem lamun di Aula Kantor Bupati Buton Selatan, Kamis (26/9/2024). Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

" Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, terpilih sebagai daerah pengembangan kawasan karbon biru ekosistem lamun, dengan fokus pada tiga lokasi pesisir: Kecamatan Lapandewa, Pulau Siompu, dan Teluk Lande di Kecamatan Sampolawa "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, terpilih sebagai daerah pengembangan kawasan karbon biru ekosistem lamun, dengan fokus pada tiga lokasi pesisir: Kecamatan Lapandewa, Pulau Siompu, dan Teluk Lande di Kecamatan Sampolawa.

Kepala Bidang Pengembangan Usaha Kecil Budidaya Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Buton Selatan, Sayedi, menjelaskan bahwa penetapan Buton Selatan sebagai pilot project didasarkan pada keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA) yang masih melestarikan tradisi lokal, seperti Ombo, yang berkontribusi pada kelestarian ekosistem pesisir.

Sayedi mengungkapkan bahwa kegiatan ini melibatkan tujuh kelompok yang akan memantau pertumbuhan padang lamun di perairan tersebut.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Buton Resmi Mengundurkan Diri untuk Ikut Pilkada 2024

Mereka di antaranya, dua kelompok dari Desa Lapandewa Makmur dan Gaya Baru di Kecamatan Lapandewa, serta satu kelompok dari Desa Gerak Makmur dan satu kelompok gabunganan dari tiga Desa yakni Bahari I, II, dan III di Kecamatan Sampolawa, dan satu kelompok dari gabungan Desa Karae, Lapara, dan Tongali di Kecamatan Siompu. Serta dua kelompok di Kecamatan Kadatua yaitu Desa Kapoa-Kopoa Barat, dan Desa Waonu - Mawabunga.

Pelaksanaan kegiatan ini akan didukung dengan empat unit perahu katinting berkapasitas 1 GT, dengan anggaran sekitar 100 juta rupiah, untuk memantau dan mengontrol pertumbuhan padang lamun.

“Kapal ini berfungsi untuk memantau dan mengontrol pertumbuhan padang lamun nantinya,” jelas Sayedi, Kamis (26/9/2024).

Direktorat Jendral Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Novi Susitio Adi, menyebutkan dua urgensi penerapan karbon biru di Buton Selatan: mitigasi perubahan iklim dari ekosistem padang lamun dan pembuatan peta lamun nasional.

Novi menjelaskan bahwa padang lamun memiliki potensi rehabilitasi yang dapat menghasilkan insentif karbon.

Baca Juga: Pemkab Buton Sampaikan Raperda Perubahan APBD 2024, Proyeksi PAD Naik 10 Persen

“Keberhasilan penerapan ekosistem lamun akan diukur melalui tiga indikator: kelayakan sosial ekonomi, kelayakan ekologi, dan kelayakan regulasi,” jelasnya.

Kegiatan ini berlangsung dari Januari hingga Desember 2024 dan dianggap berhasil jika masyarakat memahami dan memenuhi kriteria tersebut.

Proyek ini melibatkan berbagai stakeholder, termasuk kelompok masyarakat, pemerintah desa, Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, serta LSM RARE yang fokus pada perlindungan kawasan perikanan. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga