Pesona Pantai Sombano Wakatobi, Wisata Eksotis yang Dikeramatkan
Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Kamis, 10 Februari 2022
0 dilihat
Tampak lokasi batu tempat ditaruhnya sesajen (Heimbua) di Pantai Sombano Kaledupa Wakatobi. Foto: Boy Candra Ferniawan/Telisik
" Pengunjung akan langsung dimanjakan dengan pemandangan laut luas serta rimbunnya pohon cemara "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Pulau Kaledupa di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan wilayah yang banyak dikelilingi oleh perairan dan terkenal akan keindahan pantainya.
Kaledupa punya sejumlah destinasi wisata bahari, salah satunya yang terkenal adalah Pantai Sombano.
Pantai Sombano yang berada di Desa Sombano Kecamatan Kaledupa ini berjarak kurang lebih15 menit dari Ibu kota kecamatan.
"Saat berkunjung ke Pantai Sombano, tentu yang menjadi daya tarik utama adalah hamparan pasir pantai. Serta pengunjung akan langsung dimanjakan dengan pemandangan laut luas serta rimbunnya pohon cemara," ujar salah satu warga Kaledupa, Agus Basri, Kamis (10/2/2022).
Pantai yang menawarkan keindahan panorama lautan yang eksotis, sunset dan sunrise mempesona itu ternyata juga menyimpan cerita dan misteri yang sulit untuk dipecahkan serta dibuktikan secara nyata.
Pantai Sombano pun tak luput dengan misteri yang dipercayai oleh warga sekitar dan wajib untuk dihormati oleh pengunjung yang datang.
Baca Juga: Fungka Barabantingi, Spot Wisata Baru Nikmati Indahnya Sunset dan Sunrise di Wakatobi
Konon katanya, tempat tersebut dahulu kala sangat dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Di pantai tersebut terdapat lokasi dimana masyarakat sering menyimpan sesajen di sebuah batu yang bahasa setempat dinamakan Heimbua.
“Dahulu tempat ini tidak sembarang orang bisa datang untuk berobat, keluarga tertentu saja. Karena tempat ini dijadikan sebagai tempat untuk berobat yang mana keluarga tertentu akan memohon atau berdoa di tempat ini meminta kesembuhan untuk kelurganya yang sakit," beber seorang warga Desa Sombano, Jambo.
Baca Juga: Pantai Toronipa Konawe Sang Surga Daerah Pesisir
"Kemudian akan memberikan sesajen berupa ketupat, ayam atau bakar-bakar kambing. Masyarakat percaya pemberian sesajen sebagai ungkapan rasa syukur terhadap penguasa laut,” lanjutnya menerangkan.
Selain itu, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan para pengunjung, salah satunya dilarang bagi perempuan yang menstruasi untuk mengunjungi pantai ini.
“Pantangan lainnya adalah tidak boleh mengunakan baju warna merah dan hitam, terutama bagi perempuan yang masih menstruasi untuk datang kepantai ini. Intinya ketika berkunjung, kita niatkan datang ke pantai ini dengan tujuan yang baik-baik," tutur Rama, selaku Guide Kaledupa. (A)
Reporter: Boy Candra Ferniawan
Editor: Kardin