Petani Rambutan Keluhkan Harga Anjlok Terpaksa Banting Harga
Nyoman Andre Mahendra, telisik indonesia
Senin, 10 Juli 2023
0 dilihat
Melimpahnya hasil kebun rambutan, petani banting harga jual murah. Foto: Nyoman Andre Mahendra/Telisik
" Masyarakat sejatinya merindukan waktu panen yang baik seperti saat ini, tapi ternyata itu menjadi kesedihan untuk kalangan masyarakat yang memiliki lahan cukup luas dengan pohon rambutan "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Masyarakat sejatinya merindukan waktu panen yang baik seperti saat ini, tapi ternyata itu menjadi kesedihan untuk kalangan masyarakat yang memiliki lahan cukup luas dengan pohon rambutan.
Rambutan merupakan jenis tumbuhan tropis, yang paling cocok dengan iklim di wilayah Indonesia. Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu kawasan perkebunan rambutan yang sangat luas dan banyak masyarakat yang memiliki tumbuhan satu ini.
Tahun ini musim sangatlah baik, beberapa jenis tumbuhan seperti rambutan, langsat, manggis dan juga durian sangat lebat dan melimpah hasilnya. Ini juga menjadi suatu kegembiraan masyarakat karena tumbuhannya bisa dijual untuk menghasilkan uang.
Baca Juga: Masyarakat Wolasi Konawe Selatan Ubah Rotan jadi Barang Bernilai Ekonomis
Salah satunya ada di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Salah satu masyarakat mengeluhkan dengan melimpahnya hasil panen rambutan di beberapa wilayah, menyebabkan hasil panen kebunnya sangat dihargai murah.
"Kami jual di kebun nanti ada orang yang ambil dihitung karung, dulu per karungnya sejelek-jeleknya harga masih dihargai Rp 120.000 per karung, sekarang sangat anjlok di harga Rp 55.000 per karungnya," ujar petani rambutan, Anto, Senin (10/7/2023).
Anjloknya harga rambutan ini, juga salah satunya di karenakan semakin banyaknya jumlah pohon rambutan dan banyaknya masuk rambutan rambutan dari wilayah luar.
"Saya punya 30 pohon rambutan, kalau panen biasanya sampai 1 bulan baru habis untuk dipetik dan dijual, tapi sekarang sudah sampai jatuh jatuh di bawah dan dimakan kelelawar tapi buahnya masih banyak karena jarang dipetik dan dijual karena harganya terlalu murah," ungkap Anto.
Baca Juga: Kembangkan Bibit Alpukat Pemuda Ini Buka Peluang Usaha Baru
Rambutan itu dijual ke wilayah Kota Kendari saja, karena dijual ke wilayah luar sudah tidak bisa karena kalah bersaing dengan harga, petani hanya ikhlas dengan menjual dengan harga yang sangat murah ke pembeli.
"Kami juga sebenarnya tidak bisa berkata banyak, karena di pasaran semuanya seperti itu kami menjual Rp 10.000 per 3 Kg, kadang juga masih ditawar. Petani ingin harga mahal, tapi kami di lapangan yang menjual tidak bisa menjual saat ini dengan harga mahal," ujar penjual buah pinggiran, Adi.
Petani berharap ke depannya ada pabrik yang bisa dibuat di Sulawesi Tenggara untuk mewadahi seluruh petani rambutan, karena pohon rambutan yang sudah besar dan menghasilkan itu sangat sayang untuk ditebang dan digantikan ke tanaman yang lain. (B)
Penulis: Nyoman Andre Mahendra
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS