Peti Mayat Berusia Ratusan Tahun Kembali Ditemukan dalam Gua di Kolaka Utara

Muh. Risal H, telisik indonesia
Selasa, 01 Agustus 2023
0 dilihat
Peti Mayat Berusia Ratusan Tahun Kembali Ditemukan dalam Gua di Kolaka Utara
Sorongan (peti penyimpanan mayat) masa prasejarah bersama koin kuno yang ditemukan di salah satu gua di Desa Bangsala, Kecamatan Porehu. Foto: Bidang Kebudayaan Dikbud Kolaka Utara

" Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kolaka Utara, kembali mensurvei dan mengidentifikasi satu unit soronga (peti penyimpanan mayat) masa pra sejarah berusia ratusan tahun yang tersimpan di salah satu gua di Desa Bangsala, Kecamatan Porehu "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kolaka Utara, kembali mensurvei dan mengidentifikasi satu unit soronga (peti penyimpanan mayat) masa pra sejarah berusia ratusan tahun yang tersimpan di salah satu gua di Desa Bangsala, Kecamatan Porehu.

Kepala Bidang Kebudayaan, Dikbud Kolaka Utara, Sadaruddin mengungkapkan, soronga itu pertama kali ditemukan oleh sekelompok warga Desa Porehu yang sengaja mencari benda-benda pusaka (tinggalan sejarah) sekitar tahun 1970-an.

"Setelah mendapat informasi dari orang-orang yang sudah sering mencari benda-benda (kuno), kami langsung melakukan survei ke lokasi," terangnya, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga: Paripurna Penetapan Lima Raperda Diwarnai Sejumlah Catatan Fraksi

Kata dia, tahun lalu pihaknya telah melakukan survei dan rencananya tahun ini lokasi penemuan benda pra sejarah tersebut akan ditetapkan sebagai tempat/bendah cagar budaya.

"Saat survei soronga masih utuh, di dalam peti juga masih tersimpan utuh tengkorak manusia," jelasnya.

Berdasarkan bentuknya, lanjut Sadaruddin, model soronga di Desa Bahari mirip dengan soronga yang ditemukan dua tahun lalu di gua Desa Bahari, Kecamatan Tolala, Kolaka Utara. Modelnya sederhana, polos tanpa ukiran.

"Jauh berbeda dengan model soronga yang saat ini tersimpan di UPTD Taman Budaya Museum Sulawesi Tenggara. Mungkin yang sorongakan di situ bukan kalangan bangsawan (Mokole)," ujarnya.

Sampai sekarang, pihaknya belum bisa menentukan usia soronga (peti) itu. Warga setempat juga tidak mengetahui pasti usia peti itu. Dibutuhkan penelitian lanjut, bahkan uji karbon oleh ahli arkeologi untuk mengetahui usia peti tersebut.

"Informasi dari balai pelestarian cagar budaya (BPCB) Sulawesi Selatan, setelah kami koordinasi. Model soronga yang terdapat di gua Desa Bangsala, merupakan model soronga terakhir, setelahnya tidak ada lagi model soronga seperti ini. Usianya belum bisa dipastikan," tukasnya.

Sampai saat ini ungkapnya, belum diketahui secara pasti siapa yang di petikan dalam soronga itu. Meski demikian diprediksi usia soronga itu mencapai ratusan tahu. Hal itu, bisa dilihat dari bekal kubur berupa koin-koin yang ditemukan di dalam gua.

Sementara itu, Hasrianda yang juga salah satu turunan mokole menuturkan, pada zaman neolitikum atau prasejarah. Ketika leluhur kita atau etnis Tolaki meninggal dunia, maka jenazah mereka akan dimasukkan ke dalam soronga/duni.

Baca Juga: Diduga Cemari Lingkungan, Dua Perusahaan Tambang di Kolaka Utara Acuh Panggilan DPRD

Bahkan kata dia, semakin tinggi strata sosial yang meninggal. Misal, mokole (raja) atau kerabat mokole (anakia) semakin antik/bagus pula motif sorongan atau duni yang digunakan.

Tidak hanya motif, tempat penyimpanan peti mayat juga berdasarkan strata sosial yang meninggal.

"Kalau yang meninggal kalangan bangsawan (mokole/anakia) biasanya peti mayat mereka ditempatkan di gua atau ceruk batu yang lebih tinggi di bandingkan masyarakat pada umumnya," pungkasnya. (B)

Penulis: Muh Risal H

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga