Pintu Perang Dunia ke-3 Menuju Asia, Kim Jong Un Tekan Tombol 2 Rudal Jelajah Siap Tempur
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 29 Desember 2025
0 dilihat
Uji tembak dua rudal jelajah Korea Utara disaksikan Kim Jong Un, meningkatkan kewaspadaan keamanan kawasan Asia Timur. Foto: Repro AFP/KNCA.
" Uji tembak dua rudal jelajah strategis Korea Utara di Laut Kuning menegaskan kesiapan tempur Pyongyang "

PYONGYANG, TELISIK.ID - Uji tembak dua rudal jelajah strategis Korea Utara di Laut Kuning menegaskan kesiapan tempur Pyongyang, disaksikan langsung Kim Jong Un, memicu perhatian kawasan Asia Timur.
Korea Utara kembali menggelar uji tembak dua rudal jelajah jarak jauh strategis yang dilaporkan berlangsung pada Minggu, dan diumumkan secara resmi pada Senin. Media pemerintah, Kantor Berita Pusat Korea atau KCNA, menyebut latihan itu sebagai bagian dari penguatan kesiapan tempur menghadapi ancaman asing.
Uji tembak dilakukan di atas Laut Kuning, wilayah perairan di sebelah barat Semenanjung Korea, dengan pengawasan langsung pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
KCNA menulis bahwa latihan tersebut bertujuan untuk memastikan kemampuan satuan rudal jarak jauh dalam merespons serangan balik.
“Tujuan latihan tersebut adalah untuk meninjau postur respons serangan balik dan kemampuan tempur sub-unit rudal jarak jauh,” demikian pernyataan KCNA, seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (29/12/2025).
Dalam laporan yang sama, KCNA menyebut rudal-rudal itu terbang selama lebih dari dua jam sebelum mengenai sasaran yang ditentukan.
Baca Juga: China Bikin Lubang Terdalam di Asia, Kedalaman hingga 10 Km
Foto-foto yang dirilis KCNA memperlihatkan peluncuran rudal dari platform darat, dengan Kim Jong Un terlihat memantau jalannya latihan bersama sejumlah pejabat militer.
Dalam kesempatan itu, Kim kembali menyerukan pengembangan kekuatan senjata nuklir secara berkelanjutan. KCNA mencatat Kim menekankan perlunya penguatan tanpa batas terhadap kemampuan tempur strategis negaranya sebagai bagian dari kebijakan pertahanan nasional.
Informasi serupa juga disampaikan otoritas Korea Selatan. Kepala Staf Gabungan Seoul menyatakan bahwa dua rudal jelajah ditembakkan sekitar pukul 08.00 waktu setempat dari kawasan Sunan, dekat ibu kota Pyongyang.
Militer Korea Selatan menyebut telah memantau lintasan rudal sejak awal peluncuran dan berkoordinasi dengan sekutu terkait perkembangan tersebut.
Uji tembak ini bukan yang pertama dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, pada awal November, Korea Utara juga melakukan tes rudal jelajah.
Uji coba tersebut berlangsung sekitar sepekan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan minatnya untuk kembali bertemu Kim Jong Un dan berkunjung ke Seoul.
Sejak pertemuan puncak Kim dan Trump pada 2019 yang berakhir tanpa kesepakatan, Pyongyang berulang kali menegaskan posisinya sebagai negara nuklir yang tidak dapat diubah.
Dalam perkembangan lain, Korea Utara pekan lalu memamerkan kapal selam nuklir yang diklaim sebagai milik sendiri. KCNA menerbitkan foto Kim Jong Un berjalan di samping kapal selam yang disebut berbobot sekitar 8.700 ton, berada di fasilitas perakitan tertutup.
Kim tampak didampingi sejumlah pejabat serta putrinya, Kim Ju Ae, dalam kunjungan tersebut.
Baca Juga: Viral Jazirah Arab Dikerumuni Salju, Lokasi Perang Terkahir Nabi Muhammad SAW
KCNA juga menyampaikan sikap Pyongyang terkait aktivitas militer negara tetangga. Menurut kantor berita itu, Korea Utara akan memandang pengembangan kapal selam nuklir oleh Korea Selatan sebagai tindakan ofensif yang dianggap melanggar keamanan dan kedaulatan maritimnya.
Pernyataan ini muncul di tengah peningkatan signifikan uji coba rudal Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir.
Para analis menilai rangkaian uji coba tersebut berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan serangan presisi dan memperkuat posisi tawar strategis Korea Utara. Selain menantang Amerika Serikat dan Korea Selatan, pengembangan ini juga disebut sebagai bagian dari pengujian sistem senjata sebelum kemungkinan kerja sama militer lebih luas.
Hingga kini, situasi di Semenanjung Korea tetap menjadi perhatian utama kawasan, seiring intensitas aktivitas militer yang terus berlanjut. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS