Pisah Sambut Kapolres Bombana Diwarnai Kasus Penganiayaan
Hir Abrianto, telisik indonesia
Jumat, 18 Juni 2021
0 dilihat
Acara perpisahan Kapolres Bombana. Foto: Hir/Telisik
" Jabatan Kapolres Bombana mulai Jumat (18/06/2021) dipegang oleh AKBP Tedy Arief Soelistiyo, S.IK, MH menggantikan AKBP Dandy Ario Yustiawan, S.IK. "
BOMBANA, TELISIK.ID - Jabatan Kapolres Bombana mulai Jumat (18/06/2021) dipegang oleh AKBP Tedy Arief Soelistiyo, S.IK, MH menggantikan AKBP Dandy Ario Yustiawan, S.IK.
Kedatangan AKBP Tedy Arief Soelistiyo di Wonua Bombana disambut dengan kasus kriminal penganiayaan dengan menggunakan sajam.
Pisah sambut secara seremonial digelar di Rujab Bupati Bombana bersama Forkopimda setempat, Kamis (17/6/2021) malam.
Bersamaan dengan acara tersebut, terjadi kasus penganiayaan di Pulau Kabaena dengan menggunakan sajam karena masalah ore nikel.
Kepada Telisik.id, AKBP Tedy Arief Soelistiyo memberikan tanggapan terkait kasus tersebut. Katanya, prosesnya silakan berjalan untuk mengungkap apa motifnya.
"Iya ini kasus pertama. Saya perintahkan lakukan prosesnya agar motifnya terungkap. Pelaku juga sudah diamankan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu karyawan perusahaan tambang di Bombana, Masruri (35), yang merupakan karyawan PT Timah, dilarikan di Puskesmas karena kritis akibat penganiayaan.
Kapolsek Kabaena, Ipda Muh. Andi Taufan membenarkan peristiwa tersebut. Kepada Telisik.id ia menjelaskan bahwa korban bernama Muh. Masruri usia 35 tahun, adalah karyawan PT Timah. Berdasarkan indentitasnya, Masruri berasal dari Cigedok RT 03 RW 01 Kelurahan Cigedok, Kecamatan Kersana, Jawa Tengah. Alamat sementara Desa Baliara, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana. Saat ini tengah mendapatkan penanganan medis akibat luka serius yang dialami setelah dianiaya.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/04/VI/2021/Sultra/Res Bombana/Sek Kabaena tanggal 17 Juni 2021 tentang Tindak Pidana Penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan korban luka. Diterangkan, pelaku berinisial AG (45) merupakan karyawan perusahaan PT Titan.
Baca juga: Biaya Penyambungan Air Bersih PDAM Rp 2,5 Juta, Dana Desa Siap Subsidi
Baca juga: Kurang Perhatian Pemerintah, Masa Tua Pemain Eks Persebaya Memprihatinkan
"Ada penganiayaan menggunakan sajam di lokasi penyimpanan ore nikel sekitar pukul 20.00 Wita malam, Kamis tanggal 17 Juni 2021," jelas Taufan, Kamis (17/6/2021).
Kata Taufan, pelaku yang diberi tugas sebagai penanggung jawab lokasi PT. Titan, marah karena menurutnya pihak PT. Timah mengambil ore nikel di luar perjanjian. Dalam kondisi marah, AG mendatangi penyimpanan ore milik PT Timah.
"Pelaku turun dari mobil dan langsung bertanya siapa yang bertanggung disini (PT Timah)," ungkapnya.
Masruri, menjawab bahwa dia adalah penanggung jawab. Sontak AG langsung mendatangi Masruri sambil mencabut badik yang ada di pinggangnya.
Melihat badik itu, Masruri lari dan berusaha menyelamatkan diri, namun AG terus mengejarnya. Karena terjatuh, Masruri akhirnya berhasil dianiaya oleh pelaku.
"Ditikam pada bagian belakang pinggang, lengan kiri, belakang kepala dan kaki kiri korban. Setelah itu pelaku langsung menyerahkan diri di Polsek Kabaena," tambahnya.
Saat ini, laporan penganiayaan ini masih dalam pengembangan. (B)
Reporter: Hir Abrianto
Editor: Haerani Hambali