PKK Kota Kendari Komitmen Aktif Penanggulangan Stunting
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Jumat, 20 September 2024
0 dilihat
Pj Ketua TP PKK Kota Kendari berkomitmen untuk aktif dalam pencegahan stunting. Foto: Ist.
" Tim Penggerak PKK Kota Kendari berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Kota Kendari dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting "
KENDARI, TELISIK.ID - Tim Penggerak PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Kota Kendari berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Kota Kendari dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Stunting, yang menjadi salah satu isu kesehatan utama di Indonesia, juga menjadi fokus perhatian di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penjabat Ketua TP PKK Kota Kendari, Ira Willis Kusumadoty, menyatakan bahwa PKK siap untuk secara aktif terlibat dalam program-program penanggulangan stunting di kota ini.
Dengan dukungan 250 kader PKK yang tersebar di seluruh wilayah Kota Kendari, mereka berperan penting dalam mendorong kesehatan masyarakat melalui 10 program pokok PKK.
Program-program ini mencakup Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoporasi, Kelestarian Lingkungan, dan Perencanaan Sehat.
Ira menekankan pentingnya peran PKK dalam upaya menurunkan angka stunting di Kendari, khususnya melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berjenjang.
"PKK sebagai ujung tombak pembangunan dapat menjadi mitra yang baik bagi pemerintah dalam upaya mensejahterakan keluarga dan masyarakat, terutama dalam menangani stunting," ujarnya.
Salah satu peran penting kader PKK di lapangan adalah mendeteksi kondisi kesehatan ibu hamil di setiap kelurahan. Deteksi dini stunting harus dimulai dari masa kehamilan, bukan hanya setelah anak lahir.
"Kader PKK harus aktif mengajak ibu-ibu hamil untuk rutin mengecek kondisi kandungannya di posyandu. Deteksi stunting harus dilakukan sejak masa kandungan, dari 0 hingga 9 bulan," tambah Ira.
Stunting, yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita, serta kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi, menjadi fokus utama perhatian PKK.
Oleh karena itu, Ira mengajak seluruh tim penggerak PKK di kecamatan dan kelurahan untuk lebih aktif dalam mengawasi kondisi masyarakat di posyandu.
"Peran PKK sangat penting untuk mendeteksi kekurangan gizi pada ibu hamil dan balita. Saya harap, semua ibu-ibu ketua tim penggerak PKK di kecamatan dan kelurahan lebih giat turun ke posyandu untuk memantau ibu-ibu yang hamil, melahirkan, dan menyusui," jelasnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, juga menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani stunting dengan pendekatan yang menyeluruh.
Hingga saat ini, Kota Kendari telah berhasil menurunkan angka stunting dari 24 persen pada tahun 2021 menjadi 19,5 persen pada tahun 2023. Penurunan sebesar 4,5 persen ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak dalam melaksanakan program-program yang tepat sasaran.
Muhammad Yusup juga mengingatkan seluruh jajaran pemerintah kota, mulai dari OPD hingga camat dan lurah, untuk lebih fokus dalam mengenali keluarga-keluarga yang berisiko mengalami stunting.
"Seluruh camat dan lurah harus tahu warganya yang tergolong keluarga risiko stunting agar intervensi yang dilakukan lebih tepat," ujarnya.
Pemerintah Kota Kendari menargetkan penurunan angka stunting menjadi 17 persen pada akhir 2023, sesuai dengan pemantauan Standar Kesehatan Indonesia (SKI). Langkah ini juga diharapkan dapat mendukung target nasional untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, Andi Dadjeng, menambahkan bahwa salah satu upaya penanganan stunting adalah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Lanjutnya, Program "Orang Tua Asuh Stunting" yang melibatkan pejabat pemkot dan pihak swasta juga menjadi bagian dari strategi penanganan stunting di Kendari.
Dengan sinergi antara PKK, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan upaya penurunan stunting di Kota Kendari dapat tercapai sesuai dengan target, sehingga generasi mendatang tumbuh dengan lebih sehat dan cerdas. (C-Adv)