PLTB Terbesar se-Asia Tenggara Bakal Dibangun di Bombana
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Rabu, 30 Agustus 2023
0 dilihat
Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau angin (PLTB) akan berdiri dan beroperasi di Kecamatan Tontonunu, Bombana. Foto: Ist.
" Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau angin (PLTB) akan berdiri dan beroperasi di Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana "
BOMBANA, TELISIK.ID - Kabupaten Bombana bakal terang benderang. Sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau angin (PLTB) akan berdiri dan beroperasi di Kecamatan Tontonunu.
PLTB hasil kerja sama dengan PT Envision Green Energy Indonesia (PT EGEI) itu berkapasitas 850 megawatt (MW). Jika pembangkit listrik ini beroperasi, maka inilah pembangkit komersial yang terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Indonesia baru memiliki dua PLTB, yaitu di Mattiro Tasi, Watangpulu di Kabupaten Sidrap dan di Kecamatan Tolo, Kabupaten Jeneponto, keduanya di Sulawesi Selatan. Jika PLTB Tanah Laut Kalimantan Selatan juga berdiri maka ada ada empat pembangkit tenaga angin di Indonesia.
PLTB di Mattiro Tasi Kabupaten Sidrap berkapasitas 70 megawatt (MW) dan PLTB Tolo Jeneponto sebesar 60 MW sehingga total kedua pembangkit tersebut sebesar 130 MW.
Jika dibandingkan dengan PLTB yang akan dibangun di Bombana yang 850 MW, maka inilah PLTB terbesar di Asia Tenggara.
Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik 850 ribu masyarakat Bombana, PLTB ini juga membuat lingkungan menjadi bersih. Pembangkit ini merupakan energi ramah lingkungan dan sangat mendukung program bauran energi baru terbarukan di Indonesia.
Baca Juga: Pengembangan PLTP Ulumbu Misi Besar Pemerintah Atasi Masalah Listrik di Flores
Komitmen Pj Bupati Bombana Burhanuddin sangatlah mendukung target pemerintah Indonesia sebesar 23 persen bauran energi baru terbarukan pada 2025.
Dengan beroperasinya PLTB ini, maka bisa disebut Kabupaten Bombana bakal tidak kekurangan tenaga listrik lagi. Rasio elektrifikasi bisa mencapai 99 persen. Kapasitas daya sebesar 850 MW di tahap pertama dengan jumlah 170 turbin itu mampu menghasilkan listrik per tahun sebesar 2.163.426 MWh.
Di tahap kedua, akan dibangun 161 turbin dengan model EN 200-5.0-120 dengan produksi listrik per tahun sebanyak 2.049.816 MWH.
Untuk membangun PLTB itu, PT EGEI menginvestasikan sedikitnya Rp 12,75 triliun di tahap pertama dan Rp 12 triliun di tahap kedua, sehingga total investasi yang digelontorkan sebesar Rp 28,8 trilliun.
Kerja sama investasi itu telah diteken Burhanuddin dengan General Manager Indonesian Representative Office PT EGEI, Miny Liu didampingi SouthEast Area Representative Office Project Manager, Christian Permana pada 27 Juli 2023 lalu di Kantor Bupati Bombana.
Sebelum penandatanganan MoU itu, di Jakarta telah berlangsung pertemuan antara Pj Bupati dengan Miny Liu dan staf serta Christian Permana dan staf. Dalam pertemuan itu, PT EGEI membeberkan maksud menginvestasi di Kabupaten Bombana di bidang energi listrik.
Dijelaskan pula bahwa dari sejumlah riset yang dilakukan di beberapa daerah, hanya di Kecamatan Tontonunu yang memenuhi syarat kapasitas angin yang memungkinkan dibangun PLTB.
Menurut riset PT EGEI, Kecamatan Tontonunu memiliki kecepatan angin 6,27 meter/detik. Setelah dibandingkan hasil dari beberapa daerah, ternyata di Kecamatan Tontonunu paling potensial kecepatan anginnya.
Saat pemasangan metmast tower setinggi 120 meter menunjukkan angka 6,27meter/detik. Estimasi letak turbin, satu turbin total kapasitas 850 MW, maka dalam setahun PLTB bisa memproduksi listrik sebesar 2.163.426 MWH.
Burhanuddin mengungkapkan rencana pembangunan PLTB di Bombana patut untuk disambut dan didukung dengan baik. Terlebih rencana investasi pembangunan PLTB ini bakal memberi dampak yang baik bagi daerah, khususnya dalam memenuhi kebutuhan energi yang tentu akan bermuara pada peningkatan perekonomian.
“Dalam pertemuan dengan pihak PT. Envision Green Energy Indonesia ini, saya secara khusus menekankan agar dalam pembangunan PLTB ke depannya agar tidak meninggalkan unsur kearifan lokal yang selama ini menjadi identitas dan ciri khas Bombana,” ujar Pj Bupati Burhanuddin.
Rencana pengembangan dan pembangunan PLTB di Bombana dengan kapasitas kontrak 850 MW akan melakukan uji coba interkoneksi dengan jaringan PT. PLN (Persero) pembangkit yang berada di area Kecamatan Tontonunu.
“Selain memenuhi energi terbarukan bagi daerah, PLTB ini juga diyakini bakal meningkatkan perekonomian warga lokal. Selain itu, PLTB ini juga ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi ataupun kerusakan lingkungan,” ungkap Pj.Bupati Burhanuddin.
Selain PLTB, itu nantinya menjadi pusat edukasi tentang energi baru terbarukan bagi generasi muda, sehingga kesadaran menggunakan energi baru terbarukan semakin tinggi.
Baca Juga: PLN Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan di Ulumbu Manggarai
Tenaga Ahli Bupati Bidang Komunikasi Kebijakan Publik dan Investasi Daerah Pemerintah Kabupaten Bombana, Syahrir Lantoni ikut menyampaikan rencana pembangunan PLTB Bombana tersebut.
Menurutnya, memperbanyak PLTB adalah bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk menciptakan net zero emission atau nol emisi gas karbon. Komitmen Indonesia ini telah meratifikasi Paris Agreement 2016.
Salah satu komitmen itu adalah mengembangkan energi hijau dengan mempercepat transisi energi dari energi berbasis fosil ke energi baru dan terbarukan.
Pembangunan PLTB merupakan upaya peralihan energi ke green energy. PLTB memanfaatkan sumberdaya angin menjadi energi kinetik sehingga tidak menimbulkan polusi dari gas buang.
Dikatakan, pembangkit listrik tenaga baru ini juga diharapkan menyerap ribuan lapangan kerja. Jika dibandingkan PLTB yang di Sidrap dan Jeneponto, potensi penyerapan lapangan kerja di PLTB Bombana ini jauh lebih besar. Sementara untuk infrastrukturnya, PT EGEI siap mendirikan sarana pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik lainnya. (B-Adv)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS