Polemik Boikot Pekerjaan Jalan di Lakambau Buton Selatan hingga Warga Buat Petisi

Ali Iskandar Majid, telisik indonesia
Sabtu, 18 Mei 2024
0 dilihat
Polemik Boikot Pekerjaan Jalan di Lakambau Buton Selatan hingga Warga Buat Petisi
Alat berat yang ditinggalkan oleh para pekerja jalan sesuai diboikot oleh warga Lakambau, Batauga, Buton Selatan. Foto: Ali Iskandar Majid/Telisik

" Disebut tanpa perencanaan dan musyawarah terlebih dahulu, warga Kelurahan Lakambau, Kecamatan Batauga, Buton Selatan, kompak boikot pekerjaan jalan dengan menggunakan sejumlah potongan kayu "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID – Disebut tanpa perencanaan dan musyawarah terlebih dahulu, warga Kelurahan Lakambau, Kecamatan Batauga, Buton Selatan, kompak boikot pekerjaan jalan dengan menggunakan sejumlah potongan kayu.

Nyong Wali saat ditemui langsung di kediaman pribadinya menuturkan, warga Kelurahan Lakambau tidak menolak dengan pekerjaan jalan. Hanya saja yang menjadi permasalahan adalah posisi jalan yang dianggap lebih tinggi dari pada rumah warga.

Ia mengatakan, sebagian warga yang rumahnya lebih rendah dari pada jalan raya tidak menginginkan penimbunan lagi sebab hanya akan semakin menambah ketinggian jalan hingga 20 cm.

Padahal di Kelurahan Lakambau, banyak rumah-rumah warga yang berada dalam gang atau lorong yang menurutnya apabila ditimbun lagi maka warga yang tinggal didalam gang tersebut akan kesusahan untuk keluar ke jalan raya.

Akan tetapi kata dia, seandainya penimbunan jalan tersebut didahulukan dengan pembuatan drainase, tentunya tidak akan penolakan hingga aksi boikot dari warga Lakambau.

Pasalnya tambah dia, kalau pada akhirnya akan ditimbun tanpa dahului dengan pembuatan drainase maka ketika musim hujan tiba aliran air akan mengaliri turun hingga ke rumah-rumah warga yang berada di dalam gang.

Baca Juga: Utang Pekerjaan Proyek Pembangunan di Kendari Belum Dibayarkan Sejak 2023

Hal ini bisa terjadi karena posisi bidang tanah yang menurun ke bawah dan ditambah dengan posisi jalan yang lebih tinggi 20 cm dari posisi rumah warga dibangun.

Malah warga masih menerima kalau pekerjaan jalan tersebut aspal di atas aspal yang maksudnya, kata Nyong, tinggal melapisi jalan dengan aspal yang baru sebab tidak menambah ketinggian jalan.

Di satu sisi para warga Lakambau menyangkan bahwa tidak ada musyawarah yang membahas pekerjaan jalan tersebut sebelumnya, baik tingkat RT/RW hingga pihak Kelurahan maupun survei kondisi jalan dan rumah warga.

Sehingga pada akhirnya warga setempat hanya mengetahui bahwa ada perbaikan jalan pada hari Jum’at (15/5/2024) ini, sehingga memicu aksi boikot yang tidak terelakan.

“Kalau hujan airnya mengalir hingga ke bawah rumah-rumah warga dan buat sarang nyamuk,” tuturnya pada Telisik.id, Jum’at (17/5/2024).

Sementara itu, Kepala Lurah Lakambau, La Mpoholi mengatakan, tidak lakukan musyawarah sebab jalan yang tengah dikerjakan ialah jalan yang sudah ada sehingga ditinggal diperbaiki saja.

Pasalnya, pihaknya meyakini dilakukan musyawarah apabila jalan yang dimaksudkan adalah kategori jalan yang baru masuk tahap pembangunan. Namun ia menyatakan di lingkungan RT/RW telah menjadi usulan untuk diaspal jalan tersebut.

“Kalau jalan umum seperti itu tidak lagi memusyawarahkan seperi itu,” tandasnya.

Terkait keluhan warga yang menyatakan ketika hujan aliran air yang turun dari jalan hingga masuk ke dalam gang permukiman warga, ia tidak banyak berkomentar sebab bukan menjadi bidang keahliannya terkecuali yang ahli di bidang tersebut.

Ia mengaku memahami betul perihal air hujan yang masuk di lorong permukiman warga yang disebabkan oleh ketinggian jalan.

Baca Juga: Pemkot Kendari Putuskan Kontrak Pekerjaan Jalan Inner Ring Road

Untuk itu, drainase sudah diusulkan sebelumnya hanya apabila dikerjakan secara bersamaan, kata dia, kembali pada persoalan anggaran yang mana anggaran pembangunan untuk tahun ini dibahas pada tahun lalu, begitu pula anggaran tahun depan dibahas tahun ini.

Sebagai Pemerintah Kelurahan dirinya hanya bisa berdialog dengan para warga. Namun, ia menyatakan terkait pekerjaan jalan tersebut ada warga yang mau dan ada pula yang tidak setuju dikarenakan beberapa faktor.

Untungnya pada saat aksi pemboikotan pekerjaan jalan yang dilakukan pada Hari Jum’at ini, tidak diwarnai dengan aksi ricuh, hanya saja perdebatan tidak bisa dihindarkan oleh warga Lakambau dengan para pekerja jalan.

Dari aksi tersebut, warga Kelurahan Lakambau telah membuat petisi terkait pekerjaan jalan dengan usulan agar jalan tidak ditimbun melainkan langsung diaspal. (B)

Penulis: Ali Iskandar Majid

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga