Polresta Kendari Tangkap Tiga Terduga Pembunuh Mahasiswa UMK

Sigit Purnomo, telisik indonesia
Senin, 07 Oktober 2024
0 dilihat
Polresta Kendari Tangkap Tiga Terduga Pembunuh Mahasiswa UMK
Tiga terduga pelaku pembunuhan mahasiswa UMK berhasil diamankan Polresta Kendari. Foto: Ist.

" Kasus pembunuhan yang menggemparkan masyarakat Kendari akhirnya menemukan titik terang, usai Polresta Kendari berhasil menangkap tiga terduga pelaku pembunuhan mahasiswa UMK, La Ode Hartono "

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus pembunuhan yang menggemparkan masyarakat Kendari akhirnya menemukan titik terang, usai Polresta Kendari berhasil menangkap tiga terduga pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), La Ode Hartono.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menahan dua tersangka berinisial EN (pria) dan IN (wanita) pada Minggu (6/10/2024) di BTN Adam Al-Hafidz, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia.

Tidak berhenti di situ, Polresta Kendari kemudian mengejar pelaku kedua berinisial ER, yang akhirnya ditangkap di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Satreskrim dan Unit Intelkam berhasil menangkap kedua pelaku di Kendari. Selanjutnya, informasi yang diperoleh dari interogasi mengarahkan kami untuk menangkap tersangka ketiga di Morowali," ujar Kapolresta Kendari pada Senin (7/10/2024).

Baca Juga: Vonis Mati untuk Panca Darmansyah: Motif di Balik Pembunuhan Empat Anak

Namun hingga saat ini, motif di balik pembunuhan sadis ini masih menjadi misteri. Pihak kepolisian belum mengungkapkan alasan ketiga tersangka merenggut nyawa La Ode Hartono, seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknologi dan Informasi berusia 25 tahun.

Jenazah korban ditemukan pada Jumat (4/10/2024) di semak-semak Jalan KS Tubun, Kelurahan Baruga, dalam kondisi yang mengenaskan. Ia ditemukan mengenakan pakaian hijau dengan celana panjang, dan tubuhnya dipenuhi luka lebam, terutama di bagian wajah.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Lansia di Lasalimu Buton Belum Terungkap, Polisi Terus Berupaya

Hasil autopsi yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara oleh Dokter Raja Al Fath Widya Iswara mengungkapkan bahwa korban tewas akibat kekerasan benda tumpul yang menghantam kepala, wajah, leher, dan tangan.

Raja Al Fath Widya Iswara menyebut bahwa luka di tangan korban kemungkinan besar muncul dari usaha mempertahankan diri saat diserang.

"Kekerasan benda tumpul tersebut sangat fatal, terutama pada kepala dan wajah. Ada indikasi korban mencoba melindungi diri hingga mengalami luka di tangan," ungkap Dokter Raja Al Fath. (B)

Penulis: Sigit Purnomo

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga