Potensi Alam Matarombeo Tak Kalah dengan Madagascar

Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Jumat, 10 Februari 2023
0 dilihat
Potensi Alam Matarombeo Tak Kalah dengan Madagascar
Explorer Naturevolution dari Prancis bersama Komunitas Teras akan mengadakan ekspedisi selama 15 hari di kawasan Matarombeo. Foto: Febry Jahra Lestiani/Telisik

" Keindahan alam yang ada di Matarombeo tidak kalah menarik dengan yang ada di Madagascar, Afrika. Banyak ditemukan fauna jenis baru, tumbuhan yang unik serta peninggalan bersejarah "

KENDARI, TELISIK.ID – Sulawesi Tenggara adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi alam yang luar biasa. Meski demikian, banyak dari potensi tersebut yang masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas atau belum terekspose secara optimal.

Baik karena kurangnya aksesibilitas ke daerah tersebut, minimnya investasi dari pemerintah dan swasta, maupun masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber daya alam.

Berbagai jenis sumber daya alam yang ada di Sulawesi Tenggara seperti hutan, perairan, dan mineral, masih sangat banyak yang belum tergarap secara maksimal dan bahkan belum tersentuh sama sekali. Salah satunya kawasan Matarombeo, Konawe.

Baca Juga: Pulau Tersembunyi di Sulawesi, Suguhkan Pemandangan Eksotis

Evrard Wendenbaum, seorang naturevolution explorer dari Prancis mengatakan bahwa keindahan alam yang ada di Matarombeo tidak kalah menarik dengan yang ada di Madagascar, Afrika. Banyak ditemukan fauna jenis baru, tumbuhan yang unik serta peninggalan bersejarah.

‘’Kurang lebih 8 kali saya pernah mendatangi kawasan Matarombeo. Di sini saya datang bukan sebagai ilmuwan ataupun peneliti tetapi sebagai kesadaran manusia untuk melestarikan alam agar tetap terjaga untuk anak cucu kita di masa depan,’’ ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, kawasan Matarombeo terbentang hutan luas yang di dalamnya terdapat sungai yang melewati gua. Di dinding gua terdapat banyak lukisan dan peninggalan tengkorak manusia purba. Sehingga ia sebagai explorer bersama komunitas teras mengadakan ekspedisi dalam rangka protected area.

Baca Juga: Kota Wuna, Jejak Sejarah Peradaban Muna

Mutmainah, Project Leader for Protected Area menambahkan, dalam projectnya ini akan dilaksanakan dengan estimasi 15 hari yang akan dimulai dari Kota Kendari melewati Kolaka Timur, Konawe dan Konawe Utara.

‘’Jadi kita ini istilahnya mau buka jalur dulu untuk melihat titik basecamp. Untuk kelanjutannya jika ada persetujuan dari pihak pemerintah, akan direncanakan ekspedisi ilmiah yang melibatkan ilmuwan atau arkeolog untuk melihat lebih lanjut penemuan yang ada di kawasan Matarombeo,” jelasnya.

Meski kondisi geografisnya cukup sulit dijangkau, ekspedisi ini dilakukan sebagai upaya menjadikan kawasan Matarombeo sebagai kawasan konservasi yang terus dilestarikan untuk menjaga keberlangsungan eksistensi spesies hidup dan lingkungan alam. (B)

Penulis: Febry Jahra Lestiani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga