Prihatin Nasib Petani, Presiden PKS Borong Garam dan Cabai di Jatim

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Sabtu, 25 September 2021
0 dilihat
Prihatin Nasib Petani, Presiden PKS Borong Garam dan Cabai di Jatim
Presiden PKS saat bersama petani garam di Madura. Foto: Humas PKS Jatim

" Syaikhu menilai anjloknya harga garam karena pemerintah lebih memilih membuka kran impor daripada membina para petani garam dan cabai "

SURABAYA, TELISIK.ID - Presiden PKS Ahmad Syaikhu prihatin nasib petani garam dan cabai di Indonesia. Pasalnya, saat ini harga dua komoditi tersebut anjlok di pasaran.  

Syaikhu menilai anjloknya harga garam karena pemerintah lebih memilih membuka kran impor daripada membina para petani garam dan cabai.

"Karena alasan pemerintah mengimpor garam karena kualitas garam lokal masih di bawah standar. Jika pemerintah ada di pihak rakyat, harusnya memilih membina para petani itu hingga produk yang dihasilkan sesuai standar," tegasnya, Sabtu (25/9/2021) saat berada di Madura.

Untuk Jatim sendiri, kata Syaikhu, dirinya sudah instruksikan seluruh anggota DPRD dari PKS di seluruh Jawa Timur untuk mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten kota untuk lebih peduli dengan petani garam dan cabai.

"Seluruh pengurus PKS, anggota DPRD Provinsi Jatim dan kabupaten kota di Jawa Timur, insya Allah siap memperjuangkan petani garam dan cabai di Jatim," tegasnya.

Baca Juga: Pasca Dijemput Paksa, Azis Syamsudin Resmi Ditahan KPK

Baca Juga: Disebut Terlibat Soal Tambang, Menteri Luhut Lapor Haris Azhar ke Polisi

Sementara itu, Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan mengatakan bahwa selama ini anjloknya harga garam dan cabai di Jatim sudah menjadi kajian khusus di Bidang Tani dan Nelayan DPW PKS Jatim.

"Di lapangan, kami terus berkoordinasi dengan para petani dan nelayan. Karena itu, kami membawa Presiden PKS ke sini, untuk lebih menguatkan dukungan di level nasional," terangnya.

Sedangkan saat di Jatim, Presiden PKS melakukan aksi borong garam  dan cabai milik petani setempat. Untuk pembelian garam, Presiden PKS membeli 10 ton dan untuk cabai membeli 2 kwintal dengan harga lebih tinggi dari pasaran. (B)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga