Proyeksi APBD Konawe Capai Rp 2,2 Triliun Tahun 2023, Sekda Konawe Ungkap Alasannya
Aris Syam, telisik indonesia
Rabu, 03 Agustus 2022
0 dilihat
Sekda Konawe Ferdinan Sapan menyebut APBD Konawe tahun 2023 diproyeksi mengalami kenaikan signifikan hingga Rp 2,2 triliun. Foto: Aris Syam/ Telisik
" Pemda Konawe memproyeksika, pada tahun 2023 mendatang, APBD akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan "
KONAWE, TELISIK.ID - Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe memproyeksika, pada tahun 2023 mendatang, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Ferdinan Sapan mengungkapkan, jika pada tahun 2022 ini APBD Konawe mencapai Rp 1,4 triliun, namun untuk tahun 2023 pihaknya dapat memproyeksikan ada kenaikan signifikan hingga mencapai Rp 2,2 triliun.
"Kalau di tahun ini Rp 1,4 triliun, tapi tahun depan kemungkinannya akan naik lebih signifikan," jelas Sekda Konawe Ferdinan Sapan, Rabu (3/8/2022).
Ferdinan menyebut, alasan kenaikan APBD pada tahun 2023 itu disebabkan Pemda Konawe telah mendapatkan ruang dari pemerintah pusat untuk dapat mengusulkan program yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Menurutnya, ada sebanyak 9 bidang ketegori yang nantinya akan mendapatkan porsi pengusulan DAK tersebut, dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang hanya diberikan sebanyak 5 batas ketegori.
Baca Juga: Target Pemberian Imunisasi Anak Tak Terpenuhi, Dinkes Konawe Bakal Agendakan Evaluasi Kapus
Sehingga dengan demikian, Pemda Konawe akan memaksimalkan kesempatan dan memanfaatkan peluang yang telah diberikan oleh pemerintah pusat untuk dapat mengusulkan sebanyak mungkin sesuai batas maksimal porsi yang telah diberikan.
"Dengan dasar itu, pemda memaksimalkan usulan program tersebut sehingga dapat mencapai selisih angka Rp 600 miliar," imbuhnya.
Baca Juga: Tak Teken Ijazah Siswa, Mantan Kasek SMA 1 Kontunaga Diadukan ke Polisi
Jenderal ASN Konawe itu menambahkan, saat ini Pemda Konawe sedang mendapatkan perhatian yang maksimal dari pemerintah pusat. Disebabkan karena daerah yang berjuluk lumbung beras terbesar di Provinsi Sulawesi Tenggara itu masih banyak kekurangan yang harus diisi, termasuk infrastruktur daerah agar dapat memadai.
Terlebih lagi, dari segi prospek makro, ekonomi Pemda Konawe yang kian waktu semakin bagus, ditambah lagi masuknya sejumlah investasi di daerah ini. Sehingga harus ditunjang dengan adanya infrastruktur daerah, yang nantinya akan mempengaruhi peningkatan pendapatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja.
"Dan yang paling penting juga Konawe memiliki sumber daya yang potensial mendukung proyek strategis nasional. Bahkan baru ada revisi tentang SK proyek strategis nasional bahwa daerah Routa telah masuk di dalamnya," pungkasnya. (C-Adv)
Penulis: Aris Syam
Editor: Haerani Hambali