Puluhan Wisatawan Mancanegara Lepas Tukik, Dukung Konservasi Penyu di Wakatobi

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Senin, 16 Mei 2022
0 dilihat
Puluhan Wisatawan Mancanegara Lepas Tukik, Dukung Konservasi Penyu di Wakatobi
Rombongan wisatawan mancanegara bersama staff SPTN III Tomia-Binongko, Kelompok Pencinta Alam Toburi Tomia dan crew kapal LOB Seven Seas melapasliarkan tukik di Pantai Hondue Wakatobi Foto: Ist.

" Dengan kegiatan ini dapat memberi pengetahuan kepada wisatawan terhadap pentingnya satwa liar terancam punah, terutama penyu "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Penyu merupakan hewan yang unik. Ia menghabiskan masa hidupnya di laut, namun ketika hendak bertelur, akan naik ke pantai.

Populasinya yang semakin berkurang karena berbagai ancaman, membuatnya menjadi satwa yang dilindungi dan telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

Salah satu upaya untuk mencegah kepunahan penyu adalah dengan melakukan kegiatan konservasi seperti monitoring, penyuluhan, dan pembuatan demplot pembesaran penyu.

Untuk mendukung kegiatan konservasi tersebut, Taman Nasional Wakatobi mengenalkan cara konservasi penyu kepada rombongan wisatawan mancanegara di Demplot Penetasan Semi Alami Spesies Penyu yang berada di Kelurahan Waha, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi.

Rombongan tersebut merupakan wisatawan asing dari kapal LOB Seven Seas yang terdiri dari 15 orang yang berasal dari Amerika Serikat (USA), Afrika Selatan dan Spanyol.

Selama kunjungan, para wisatawan menyaksikan video dokumentasi monitoring penyu dan dijelaskan mengenai proses pengelolaan demplot mulai dari pemeliharaan telur di bak penetasan hingga tukik dilepasliarkan.

Selain itu, wisatawan juga berdiskusi dan tanya jawab dengan staf SPTN Wilayah III mengenai konservasi penyu dan pengelolaan demplot penetasan semi alami spesies penyu yang ada di Taman Nasional Wakatobi.

Baca Juga: Ekspose Pembangunan 5 Tahun, DKP Mubar Pamer Lobster Berat 1 Kg

Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan tukik di Pantai Hondue, Resor Tomia. Pelepasan dilakukan secara bersama-sama dengan wisatawan, staf SPTN III Tomia - Binongko, dan Kelompok Pencinta Alam (KPA) Toburi Tomia, serta crew kapal LOB Seven Seas. Sebanyak 20 ekor tukik berjenis penyu hijau (chelonia mydas) dilepasliarkan ke laut.

Salah satu wisatawan asal Spanyol, Alex, mengungkapkan rasa bahagia karena diberikan kesempatan untuk melihat secara langsung konservasi penyu yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Wakatobi dan berkesempatan untuk turut serta melepasliarkan tukik.

"Juga sebagai salah satu pengalaman berwisata yang menarik di Taman Nasional Wakatobi," ungkap Les, wisatawan asal Amerika Serikat.

Les menambahkan, kegiatan konservasi penyu yang dilakukan oleh Taman Nasional Wakatobi ini jauh lebih baik dan terorganisir dibandingkan dengan tempat lain yang pernah dia kunjungi.

Sementara itu, Iwanuddin, S.P, M.Sc, Kepala SPTN Wilayah III Tomia - Binongko, Balai Taman Nasional Wakatobi menjelaskan, tekanan lingkungan dan perubahan ekosistem menyebabkan ancaman kelestarian penyu semakin meningkat. Oleh sebab itu, perlu upaya konservasi seperti pembesaran dan pelepasliaran yang dilakukan secara rutin, seperti Demplot Penetasan Semi Alami Spesies Penyu, yang berada di Kelurahan Waha, Pulau Tomia.

Baca Juga: Belum Ada Mantan Kades di Muna Urus Bebas Temuan

Demplot tersebut, kata dia, dimaksudkan menjadi sarana pendidikan dan penyuluhan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.

"Hal itu dapat menjadi kolaborasi antara masyarakat, wisatawan, dan Taman Nasional Wakatobi, sehingga dapat mendukung kegiatan konservasi penyu serta promosi dan sebagai nilai tambah wisata di sini," ungkapnya, Senin (16/5/2022).

Diharapkan dengan kegiatan ini dapat memberi pengetahuan kepada wisatawan terhadap pentingnya satwa liar terancam punah, terutama penyu, yang perlu dilestarikan untuk kelangsungan ekosistem di Taman Nasional Wakatobi.  (A)

Penulis: Boy Candra Ferniawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga