Resensi: Ini Buku Pengembangan Diri yang Cocok Dibaca Gen-Z

Tim Telisik, telisik indonesia
Minggu, 29 September 2024
0 dilihat
Resensi: Ini Buku Pengembangan Diri yang Cocok Dibaca Gen-Z
Ditulis dengan gaya mengalir dan reflektif, buku ini mengajak pembaca menepi dari kesibukan sehari-hari dan merenungkan nilai-nilai penting. Foto: Ist.

" Melalui cerita-cerita inspiratif, penulis menunjukkan bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakang dan situasi, memiliki nilai yang tak tergantikan. "

Penulis: Abu Nahsr

Editor dan layouter tinggal di Jogja

Judul: Menepi: Untuk Hati yang Lebih Bersyukur

Penulis: Mayang Ummu Zakaria

Penerbit: Selfietera Indonesia Yogyakarta

Genre: Pengembangan diri

Terbit: 2024

Dalam kehidupan yang penuh dengan kesibukan dan tekanan, sering kali kita lupa untuk berhenti sejenak dan merenungkan makna hidup. Buku "Menepi: Untuk Hati yang Lebih Bersyukur" hadir sebagai sebuah oase di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern.

Ditulis dengan gaya yang mengalir dan reflektif, buku ini mengajak pembaca untuk menepi dari kesibukan sehari-hari, merenungkan nilai-nilai penting, dan mengembangkan sikap syukur yang lebih mendalam.

Kata "menepi" memiliki konotasi yang kuat dalam konteks introspeksi. Dalam buku ini, penulis tidak hanya mengajak pembaca untuk menjauh dari kebisingan eksternal, tetapi juga untuk menenangkan pikiran dan hati.

Menepi di sini berarti memberikan diri kita waktu untuk berpikir, merenung, dan merasakan. Hal ini sangat penting, terutama dalam dunia yang serba cepat, di mana sering kali kita terjebak dalam rutinitas tanpa mempertanyakan tujuan dan makna di baliknya.

Buku ini terdiri dari beberapa bab yang saling berhubungan, masing-masing membahas aspek berbeda dari perjalanan menuju hati yang lebih bersyukur. Berikut adalah ringkasan struktur buku:

Bagian Satu yang Mematahkan Syukur

Penulis mengajak pembaca untuk menyadari betapa pentingnya memberikan waktu untuk diri sendiri dan menjelaskan tujuan dari buku ini. Pembaca diajak untuk menyadari betapa berartinya keberadaan mereka di dunia. Penulis menggunakan contoh-contoh nyata untuk menunjukkan bahwa setiap individu memiliki peranan unik yang memberikan makna.

Bagian Dua: Selamatkan Dirimu

Syukur diulas sebagai suatu sikap hidup yang dapat mengubah perspektif kita. Penulis memberikan tips praktis untuk mempraktikkan syukur dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya merenungkan pengalaman hidup dan mengambil pelajaran dari setiap momen menjadi fokus dalam bab ini. Penulis mengajak pembaca untuk menulis jurnal sebagai bentuk refleksi.

Baca Juga: Kisah Soekarno Bersedia ke Rusia dengan Syarat Bisa Temukan Makam Imam Bukhari

Penulis mengingatkan kita akan pentingnya koneksi dengan alam sebagai cara untuk menemukan ketenangan dan keindahan dalam hidup. Cerita-cerita inspiratif tentang pengalaman di alam menjadi contoh yang menarik. Penulis menyoroti bagaimana sikap syukur dapat membantu kita menghadapi masa-masa sulit dan menemukan harapan di tengah kesulitan.

Menghargai Keberadaan

Salah satu poin penting dalam buku ini adalah menghargai keberadaan diri. Penulis menjelaskan bahwa sering kali kita terlalu fokus pada pencapaian dan tujuan, sehingga melupakan arti penting dari keberadaan kita itu sendiri. Melalui cerita-cerita inspiratif, penulis menunjukkan bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakang dan situasi, memiliki nilai yang tak tergantikan.

Pentingnya menghargai diri sendiri menjadi kunci untuk membangun rasa syukur. Ketika kita menyadari bahwa kita berharga, kita dapat lebih mudah melihat hal-hal positif dalam hidup kita. Penulis juga mendorong pembaca untuk mengenali dan merayakan pencapaian-pencapaian kecil yang sering kali terlewatkan.

Kekuatan Syukur

Dalam bab ini, penulis membahas kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh sikap syukur. Penelitian menunjukkan bahwa bersyukur dapat meningkatkan kesehatan mental, memperbaiki hubungan, dan bahkan berdampak positif pada kesehatan fisik. Penulis menjelaskan berbagai cara untuk mempraktikkan syukur, mulai dari menulis jurnal syukur hingga mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang-orang di sekitar kita.

Sikap syukur tidak hanya berkaitan dengan hal-hal besar, tetapi juga dengan momen-momen kecil yang sering kali diabaikan. Penulis mengajak pembaca untuk memperhatikan hal-hal sederhana, seperti sinar matahari yang hangat, senyuman dari orang asing, atau secangkir kopi di pagi hari. Dengan melatih diri untuk menghargai hal-hal kecil ini, kita dapat memperkuat rasa syukur yang ada dalam diri kita.

Refleksi Diri

Refleksi diri adalah salah satu langkah penting dalam proses menepi. Penulis mendorong pembaca untuk mengambil waktu untuk merenungkan pengalaman hidup mereka dan apa yang telah mereka pelajari. Dalam bab ini, penulis memberikan beberapa latihan yang dapat dilakukan, seperti menulis jurnal atau membuat daftar pengalaman berharga.

Melalui refleksi, kita dapat memahami pola-pola dalam hidup kita, mengenali kekuatan dan kelemahan kita, serta merencanakan langkah-langkah ke depan. Penulis menekankan bahwa refleksi bukan hanya tentang melihat kembali, tetapi juga tentang merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Koneksi dengan Alam

Salah satu cara untuk menemukan ketenangan adalah melalui koneksi dengan alam. Penulis mengingatkan kita bahwa alam memiliki kekuatan untuk menenangkan pikiran dan memberikan perspektif baru.  

Koneksi dengan alam juga membantu kita untuk lebih bersyukur atas keindahan yang ada di sekitar kita. Dengan menyaksikan keajaiban alam, kita diingatkan akan kebesaran ciptaan dan betapa kecilnya kita di dalamnya. Ini dapat membantu kita untuk melepaskan beban dan merasa lebih ringan.

Menghadapi Kesulitan dengan Syukur

Tidak jarang, kita menghadapi masa-masa sulit dalam hidup. Penulis menekankan bahwa sikap syukur dapat membantu kita melewati masa-masa ini. Ketika kita belajar untuk bersyukur meskipun dalam keadaan sulit, kita dapat menemukan harapan dan kekuatan untuk terus melangkah.

Baca Juga: Kisah Soekarno Bersedia ke Rusia dengan Syarat Bisa Temukan Makam Imam Bukhari

Buku ini menyajikan cerita-cerita nyata tentang orang-orang yang menghadapi berbagai tantangan dan bagaimana mereka menemukan cara untuk bersyukur di tengah kesulitan. Melalui contoh-contoh ini, penulis menunjukkan bahwa meskipun hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, kita masih dapat menemukan makna dan keindahan dalam perjalanan tersebut.

Mengintegrasikan Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari

Di bagian akhir buku, penulis memberikan saran praktis tentang bagaimana cara mengintegrasikan sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini meliputi membuat rutinitas harian yang mencakup praktik syukur, seperti menulis jurnal, mengucapkan terima kasih, dan memperhatikan hal-hal kecil yang membawa kebahagiaan.

Penulis juga mengingatkan kita bahwa mengembangkan sikap syukur adalah proses yang berkelanjutan. Ini membutuhkan latihan dan komitmen. Namun, dengan kesabaran dan konsistensi, kita dapat membangun hati yang lebih bersyukur dan menemukan kebahagiaan yang lebih dalam.

Kesimpulan

"Menepi: Untuk Hati yang Lebih Bersyukur" adalah buku yang mengajak pembaca untuk berhenti sejenak dari kesibukan hidup dan merenungkan makna yang lebih dalam. Melalui berbagai bab yang menggugah, penulis memberikan panduan praktis untuk mengembangkan sikap syukur yang dapat mengubah cara kita memandang hidup.

Dengan menepi dan memberi ruang bagi refleksi, kita dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan di tengah tantangan hidup. Buku ini bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga panduan untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dengan mengintegrasikan praktik syukur dalam rutinitas sehari-hari, kita bisa membangun hati yang lebih bersyukur, menjadikan hidup kita lebih kaya dan penuh makna.  

Membaca "Menepi" adalah langkah pertama menuju perjalanan menuju hati yang lebih bersyukur—sebuah perjalanan yang akan membawa kita kepada keindahan dan kedamaian yang sejati. (*)

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga