Respon Pemukulan Satpol PP di Gowa, Jokowi: Lebih Baik Sosialisasi Sambil Bagi Beras

Marwan Azis, telisik indonesia
Sabtu, 17 Juli 2021
0 dilihat
Respon Pemukulan Satpol PP di Gowa, Jokowi: Lebih Baik Sosialisasi Sambil Bagi Beras
Presiden RI, Joko Widodo. Foto: Ist.

" Menurutnya, para aparat seharusnya bersikap tegas dan santun, dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang "

JAKARTA, TELISIK.ID - Peristiwa pemukulan pemilik warung yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi meminta segenap aparat yang bertugas, dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tidak bersikap keras dan kasar.

Menurutnya, para aparat seharusnya bersikap tegas dan santun, dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang.

“Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada (pemerintah) daerah, agar jangan keras dan kasar, (tetapi harus) tegas dan santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya yang diterima Telisik.id di Jakarta, Sabtu (17/7/2021).

Menurut Jokowi, sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah seperti pemukulan pemilik warung oleh Satpol PP tidak perlu terjadi.

“Saya kira peristiwa-peristiwa yang ada di Sulawesi Selatan, misalnya Satpol PP memukul pemilik warung, apalagi ibu-ibu, ini untuk rakyat menjadi memanaskan suasana,” ujarnya.

Presiden juga meminta jajarannya untuk mengevaluasi pembatasan mobilitas masyarakat melalui penyekatan-penyekatan di jalan. Berdasarkan pengamatan Presiden, sejumlah ruas jalan masih terlihat ramai, baik saat pagi maupun malam hari.

“Kita telah melakukan penyekatan-penyekatan, tapi kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulo Gadung tadi, saya lihat masih cukup ramai," ujarnya.

"Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget. Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi, apakah efektif juga menurunkan kasus, karena yang terkena sekarang ini banyak di keluarga-keluarga. Atau ada strategi lain yang mungkin bisa kita intervensikan ke sana,” sambungnya.

Baca Juga: Ojek Online Jadi Prioritas di Jalur PPKM Darurat, Ini Alasannya

Baca Juga: KPK Setor Rp 10 Miliar Duit Empat Koruptor ke Negara, Ini Daftarnya

Jokowi meminta agar ada kajian lebih detail mengenai efektivitas penyekatan tersebut.

Menurut Presiden, penerapan protokol kesehatan secara disiplin, terutama penggunaan masker, menjadi kunci untuk mengendalikan penyebaran kasus COVID-19.

“Karena klasternya sudah masuk ke keluarga, kuncinya itu justru urusan memakai masker. Kedisiplinan protokol kesehatan, memakai masker terutama. Tinggal, seperti yang saya minta sejak awal, BNPB bekerja keras betul urusan yang berkaitan memberi masker, kampanye masker yang saya lihat sampai saat ini belum," tandasnya. (C)

Reporter: Marwan Aziz

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga