Ridwan Bae Sebut Rifai Jadi Panutan Keluarga Tapi Tidak di Politik
Sunaryo, telisik indonesia
Senin, 02 November 2020
0 dilihat
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae (kemeja kuning). Foto: Sunaryo/Telisik
" Pak Rifai itu di keluarga adalah panutan, tapi kalau di politik bukan. "
MUNA, TELISIK.ID - Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Ridwan Bae terus memantau proses kampanye pasangan calon (Paslon) Bupati - Wakil Bupati di Kabupaten Muna.
Tak banyak, dalam setiap kampanye oleh kelompok Paslon nomor 2, LM Rajiun Tumada - La Pili (RAPI), nama Ridwan Bae ikut disebut-sebut dengan segala macam tuduhan lantaran mendukung Paslon nomor urut 1, LM Rusman Emba - Bachrun Labuta yang dikenal dengan akronim TERBAIK.
Ridwan tentunya menyayangkan hal tersebut. Apalagi, yang kerap membawa-bawa namanya untuk 'mengeroyok' Rajiun di Pilkada adalah La Ode Rifai Pedansa.
"Pak Rifai itu di keluarga adalah panutan, tapi kalau di politik bukan," tegas Ridwan Bae.
Mantan Bupati Muna dua periode itu menerangkan, dalam Pilkada tidak ada yang 'memborongi' Rajiun. Perbedaan dukungan dalam politik itu biasa. Akan tetapi, hubungan kekeluargaan harus tetap dijaga.
Baca juga: Tuntaskan Roadshow di 19 Daerah Pilkada, PKS Jatim Pastikan Kemenangan
Olehnya itu, ia berpesan pada Rifai dan Rajiun agar dalam setiap kampanyenya dilakukan dengan format-format yang sesuai aturan dalam bingkai kekeluargaan. Begitu juga dengan Rajiun yang dianggap sebagai adiknya.
"Kita ini tidak bisa dipisahkan dalam bingkai kekeluargaan. Pasti suatu saat akan terus bertemu. Misalnya, ketika pak Rifai sakit, tidak mungkin saya tidak datang lihat, begitu juga sebaliknya. Makanya, janganlah kita saling mencaci dan menghina. Siapapun yang terpilih jadi bupati nanti adalah keluarga kita semua," ungkapnya.
Adapun asalan dirinya mendukung Rusman, karena ia menilai Rusman mampu membangun Bumi Sowite. Sementara, pada Rajiun, ia mengaku kecewa. Sebab, sebagai penginisiasi terbentuknya Muna Barat (Mubar), Rajiun telah meninggalkan amanah rakyat. Seharusnya, Rajiun fokus untuk membenahi Mubar.
"Dua orang ini (Rusman dan Rajiun) harusnya bersaing pada daerahnya masing-masing. Bukan malah bersaing jadi calon Bupati. Toh, jabatan sama. Saya juga heran, kok Rajiun tinggalkan Mubar yang belum sempurna. Apakah karena ambisi atau karena di Muna anggaranya besar," ujarnya.
Ia berharap pada kedua paslon agar berkompetisi dengan cara-cara yang santun dalam merebut simpati masyarakat. Paling penting, menjaga kamtibmas agar proses demokrasi berjalan sukses, aman dan lancar. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha