Rutan Kelas II B Raha Over Kapasitas
Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 07 November 2021
0 dilihat
Tahanan dan Napi di Rutan Kelas II B Raha. Foto: Ist.
" Daya tampung Rutan yang seharusnya diisi 220 orang untuk 19 kamar, malah ditempati 300 tahanan dan narapidana (Napi) "
MUNA, TELISIK.ID - Kondisi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Raha sudah over kapasitas. Daya tampung Rutan yang seharusnya diisi 220 orang untuk 19 kamar, malah ditempati 300 tahanan dan narapidana (Napi).
Kendatipun over, Plt Kepala Rutan Kelas II B Raha, Saibuddin menyiasati agar warga binaan bisa nyaman selama menjalani penahanan.
Saibuddin bilang, jumlah tahanan dan Napi di Rutan didominasi pelaku tindak pidana umum (Pidum) yang jumlahnya sekitar 226 orang. Kemudian, disusul 63 orang pelaku narkoba dan 9 orang koruptor.
"Warga binaan itu kita tempatkan pada kamar tahanan, napi, bocah dan wanita dengan jumlah antara 19-21 orang," kata Saibuddin, Minggu (7/11/2021).
Karena kapasitas terlalu over, pihaknya kerap memindahkan Napi yang hukumannya tinggi ke Rutan dan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) daerah lain di Sultra. Namun, pihaknya juga menerima Napi dari daerah lain. Contohnya, Napi dari Lapas Kota Baubau.
Baca Juga: Begini Cara Pemprov DKI Perbaiki Kualitas Udara di Jakarta
Baca Juga: Pengembangan Potensi Desa Terkendala Jaringan Internet
"Ada Napi kita pindahkan di Lapas BauBau. Sebaliknya juga dari Lapas BauBau mengirim juga Napinya ke kami untuk dibina," terangnya.
Untuk memindahkan Napi, pihaknya terkendala dana, sehingga, membuat over kapasitas. Terkadang ada warga binaan yang mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke Rutan atau Lapas lain. Pihaknya pun menyetujuinya.
"Catatannya, bila ingin dipindahkan, maka dananya mereka yang tanggung," timpalnya.
Saibuddin mengaku, bukan saja Rutan yang over kapasitas. Namun, Lapas juga. Hal tersebut terjadi hampir diseluruh Indonesia.
"Aturannya, bila tahanan sudah di vonis dan berstatus Napi, harus dibawa ke Lapas. Karena, di Rutan tidak menampung Napi. Tapi, kondisinya Lapas juga over, sehingga terpaksa kita tampung di Rutan," tandasnya. (C)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali