Sahrul Dianggap Layak Dampingi La Ode Arusani di Busel

Deni Djohan, telisik indonesia
Rabu, 04 Maret 2020
0 dilihat
Sahrul Dianggap Layak Dampingi La Ode Arusani di Busel
Mantan Sekretaris DPC PDIP Buton Selatan (Busel), La Ode Masrizal Mas'ud. Foto: Istimewa

" Semua ini adalah kader terbaik partai. Dan mereka sangat layak memberikan kontribusi pemikiran dalam membangun daerah. "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Spekulasi siapa yang paling layak mendampingi H. La Ode Arusani sebagai Wakil Bupati Buton Selatan (Busel) terus datang dari berbagai kalangan. Mantan Sekretaris DPC PDIP Busel, La Ode Masrizal Mas'ud pun angkat bicara.

Menurutnya, ada beberapa nama dari partai moncong putih itu yang tak pernah disebutkan namanya. Antara lain, Sahrul. Selain senior dalam berpartai, Caalu, sapaan akrab Sahrul, merupakan sosok muda, milenial yang dianggap mampu memberi kontribusi gagasan dan ide dalam membangun Busel di sisa masa periode yang ada.

Nama lain adalah, Dodi Hasri. Dodi juga kader muda partai yang juga dianggap cakap untuk membantu H La Ode Arusani. Kemudian H. Harnu. 

Baca Juga : SU-Derik Menuju Pilkada Muna

"Semua ini adalah kader terbaik partai. Dan mereka sangat layak memberikan kontribusi pemikiran dalam membangun daerah," beber Rizal sapaan akrab La Ode Masrizal Mas'ud, Rabu, (04/03/2020).

Di luar kader partai, lanjutnya, nama Aris Marwan Saputra adalah sosok yang lebih rasional. Alasannya, Aris Marwan merupakan representasi dari mantan Bupati Busel terpilih yang juga mantan Ketua DPC PDIP Busel, Agus Faisal Hidayat. 

"Beliau (Aris Marwan) juga sebagai rekomendasi tunggal dua partai pengusung lainnya yaitu Demokrat dan Golkar," tambahnya.

Baca Juga : Asisten III Setda Pemprov, Rangkap Plh Sekda Sulawesi Tenggara

Pada kesempatan itu, mantan Ketua KPU Busel berharap mengedepankan etika politik. Tanpa etika yang terjadi malah politik bar-barian. Jasa kader, tokoh dan masyarakat tidak boleh terabaikan. 

"Kasihan Busel jika politik yang dikedepankan adalah ambisi individu mengabaikan etika dan moral, yang lahir justru kolonialisme gaya baru, arogan, diktator dan sebagainya. Cukuplah itu ada dalam kisah raja Namrud dan Fir'aun," tutupnya.

baca Juga : Ridwan Bae Tak Lagi Maju di Musda Sultra

Reporter: Deni Djohan
Editor: Rani

Artikel Terkait
Baca Juga