Salat Idul Adha 6 Juni 2025, Begini Tata Cara dan Keutamaannya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 05 Juni 2025
0 dilihat
Salat Idul Adha 6 Juni 2025 dilaksanakan dengan tuntunan dan keutamaannya. Foto: Repro Suara.com
" Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, umat Islam di berbagai belahan dunia mulai bersiap melaksanakan salat Idul Adha "

JAKARTA, TELISIK.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, umat Islam di berbagai belahan dunia mulai bersiap melaksanakan salat Idul Adha.
Salat ini merupakan bagian penting dari syiar Islam yang dilaksanakan setiap 10 Dzulhijjah sebagai bagian dari perayaan Idul Adha. Dalam pelaksanaannya, salat Idul Adha memiliki tata cara khusus serta keutamaan yang besar bagi umat Muslim.
Salat Idul Adha termasuk dalam kategori ibadah sunnah muakkadah, yaitu amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Meskipun tidak wajib, salat ini memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi, sehingga pelaksanaannya sangat ditekankan oleh para ulama.
Melansir Antara, Kamis (5/6/2025), bagi umat Islam yang tidak sedang dalam keadaan safar atau berhalangan syar’i, dianjurkan untuk menghadiri dan melaksanakan salat ini secara berjamaah di lapangan terbuka atau masjid.
Persiapan salat Idul Adha sebaiknya dilakukan sejak malam sebelum pelaksanaan. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan berbagai sunnah agar ibadah ini lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Sunnah-sunnah ini mencerminkan semangat menyambut hari besar Islam dengan penuh persiapan, kebersihan, dan kekhusyukan.
Berikut ini adalah beberapa persiapan yang disunnahkan sebelum melaksanakan salat Idul Adha:
1. Mandi Sunnah (Ghusl)
Sebagaimana dijelaskan dalam madzhab Syafi'i, umat Islam disunnahkan mandi sebelum berangkat ke tempat salat.
Niatnya dibaca saat air pertama kali mengenai tubuh, yaitu:
“Nawaitul ghusla liyaumi 'iidil Adha sunnatan Lillahi Ta'ala”,
yang artinya, “Saya niat mandi pada hari Idul Adha sunnah karena Allah Ta'ala.”
2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian
Dianjurkan mengenakan pakaian yang bersih, rapi, dan terbaik. Selain itu, laki-laki disunnahkan memakai wewangian sebagai bentuk penghormatan terhadap hari besar Islam.
Baca Juga: Idul Adha 2025 Berlanjut Salat Jumat? Begini Penjelasan Dalilnya
3. Tidak Makan Sebelum Salat
Berbeda dengan salat Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum salat, pada Idul Adha justru dianjurkan untuk tidak makan hingga salat selesai.
4. Berangkat Lebih Awal ke Tempat Salat
Sunnah untuk datang lebih awal ke lapangan atau masjid agar dapat mengikuti rangkaian ibadah dengan tenang dan khusyuk.
5. Mengumandangkan Takbir
Sejak malam 10 Dzulhijjah hingga sebelum salat Idul Adha, disunnahkan untuk memperbanyak takbir. Hal ini menunjukkan syiar dan semangat Idul Adha yang menggema di tengah masyarakat.
Setelah mempersiapkan diri dengan melaksanakan sunnah-sunnah di atas, umat Islam melaksanakan salat Idul Adha yang terdiri dari dua rakaat.
Salat ini memiliki perbedaan dengan salat biasa karena adanya takbir tambahan pada setiap rakaatnya.
Tata cara pelaksanaan salat Idul Adha adalah sebagai berikut:
1. Niat Salat Idul Adha
Sebagai imam:
“Ushalli sunnatal li 'idil adha rak'ataini imaman lillahi ta'ala”
Artinya: "Saya niat salat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."
Sebagai makmum:
“Ushalli sunnatal li 'idil adha rak'ataini ma'muman lillahi ta'ala”
Artinya: "Saya niat salat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
2. Rakaat Pertama
Takbiratul ihram
Membaca doa iftitah
Takbir tambahan sebanyak tujuh kali
Membaca Surah Al-Fatihah, diikuti surah pendek (disunnahkan Surah Al-A’la)
Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua
Berdiri untuk rakaat kedua
3. Rakaat Kedua
Takbir tambahan sebanyak lima kali
Membaca Surah Al-Fatihah, diikuti surah pendek (disunnahkan Surah Al-Ghasyiyah)
Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua
Tasyahud akhir, lalu salam
4. Khutbah Idul Adha
Setelah salat selesai, disunnahkan untuk mendengarkan khutbah Idul Adha yang terdiri dari dua bagian dan dipisahkan oleh duduk sejenak. Khutbah ini biasanya berisi tentang makna Idul Adha, pentingnya ibadah kurban, dan pesan-pesan moral keislaman.
Menurut mayoritas ulama, termasuk pendapat dari Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Syafi'i, hukum salat Idul Adha adalah sunnah muakkadah.
Artinya, meskipun tidak wajib, salat ini sangat ditekankan bagi umat Islam yang memenuhi syarat pelaksanaan.
Waktu pelaksanaan salat Idul Adha memiliki ketentuan khusus sebagai berikut:
Baca Juga: 7 Amalan Istimewa di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah
Waktu pelaksanaan dimulai sejak matahari terbit setinggi tombak (sekitar pukul 06.30–07.00 waktu setempat)
Batas akhir waktu pelaksanaan adalah sebelum masuk waktu Zuhur
Pelaksanaan salat ini sering dilakukan secara berjamaah di lapangan terbuka, sebagai bentuk syiar Islam yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Selain memiliki dimensi spiritual, salat Idul Adha juga memperkuat silaturahmi dan persatuan umat.
Keutamaan salat Idul Adha pun sangat besar. Di antara keutamaannya adalah mendapatkan pahala besar dari Allah SWT, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, serta memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan umat Islam dalam merayakan hari besar keagamaan.
Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW, salat Idul Adha menjadi momen penting yang tidak hanya berkaitan dengan ibadah, tetapi juga nilai-nilai sosial. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS