7 Amalan Istimewa di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Merdiyanto , telisik indonesia
Jumat, 30 Mei 2025
0 dilihat
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan terakhir di tahun Qomariah dan menjadi salah satu dari empat bulan mulia (al-asyhur al-hurum). Foto: Repro Republika.
" Bulan ini merupakan bulan terakhir di tahun Qomariah dan menjadi salah satu dari empat bulan mulia (al-asyhur al-hurum) "

KENDARI, TELISIK.ID - Umat Islam saat ini berada di bulan Dzulhijjah. Bulan ini merupakan bulan terakhir di tahun Qomariah dan menjadi salah satu dari empat bulan mulia (al-asyhur al-hurum).
Sepuluh hari pertama di bulan istimewa ini memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, bahkan lebih mulia dari hari-hari lainnya dalam setahun, termasuk Ramadhan. Seperti dijelaskan melalui Hadis Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berikut:
Artinya: "Dari Jabir radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baiknya hari dunia adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah." Ditanya, "Apakah jihad di jalan Allah tidak sebaik itu?" Rasul shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak akan sama jika dibandingkan dengan jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang menaburkan wajahnya dengan debu (gugur sebagai syahid)." (HR Al-Bazzar dengan sanad yang hasan dan Abu Ya'la dengan sanad yang shahih)
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah dalam Fathul Bari berkata, "Penyebab istimewanya sepuluh hari Dzulhijjah adalah karena terkumpul di dalamnya ibadah-ibadah induk, yaitu salat, puasa, sedekah, dan haji. Pada waktu yang lain, hal ini tidak terkumpul."
Berikut adalah 7 amalan utama yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama 10 hari pertama Dzulhijjah 1446 H:
1. Perbanyak Puasa Sunnah
Mengutip dari NU Online, memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan puasa. Hal ini dimaknai para ulama, seperti yang dijelaskan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari, berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari berikut:
“Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah)”. Para sahabat bertanya: “Apakah sekalipun jihad di jalan Allah?”. Rasulullah saw menjawab: “Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikitpun yang pulang dari padanya.”
Baca Juga: Larangan Potong Kuku dan Rambut Jelang Kurban 2025, Ini Penjelasan Lengkap Hadisnya
2. Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah sangat dianjurkan. Bahkan, Imam al-Qarafi dalam kitab Adz-Dzakhirah menyebutkan bahwa pahala puasa di tanggal tersebut sebanding dengan puasa selama setahun penuh, termasuk puasa di bulan-bulan haram, Syaban, dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
3. Puasa Arafah
Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah, yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, memiliki keutamaan luar biasa. Puasa di hari tersebut dapat melebur dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
4. Menghidupkan Malam Sepuluh Hari Pertama
Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadis, 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan periode yang sangat disenangi Allah SWT. Hal ini menunjukkan pentingnya untuk memaksimalkan ibadah pada siang dan malam di hari-hari tersebut.
5. Memperbanyak Zikir
Dilansir dari almanhaj.co.id, dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, seperti melafalkan tahlil (Laa ilaaha illallaah), tahmid (Alhamdulillah), dan takbir (Allahu Akbar).
Baca Juga: Puasa Arafah dan Tarwiyah Mulai Kapan? Ini Jadwal dan Keutamaannya
Anjuran ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut:
“Dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad saw bersabda: Sepuluh hari pertama dalam Dzulhijjah merupakan hari yang sangat diagungkan dan disenangi oleh Allah, karenanya perbanyak ucapan tahlil, takbir, tahmid.” (HR. Imam Ahmad).
6. Beramal Saleh
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa Allah SWT sangat menyukai segala bentuk amal baik yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
7. Menunaikan Ibadah Haji
Rukun Islam kelima ini, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Lathaiful Ma’arif, merupakan amalan paling utama di bulan Dzulhijjah. (C)
Penulis: Merdiyanto
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS