Sandal Berusia 1.500 Tahun Ditemukan di Istanbul
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Selasa, 18 April 2023
0 dilihat
Arkeolog temukan artefak luar biasa di Istanbul yang menarik perhatian sejarawan dan penggemar mode, yaitu sepasang sandal wanita dari era Kekaisaran Bizantium. Foto: Repro Merdeka.com
" Di tengah harta karun artefak kuno yang ditemukan arkeolog, terdapat sepasang sandal wanita dari era Kekaisaran Bizantium "
ISTANBUL TELISIK.ID - Para arkeolog menemukan artefak luar biasa di Istanbul yang menarik perhatian sejarawan dan penggemar mode. Di tengah harta karun artefak kuno, terdapat sepasang sandal wanita dari era Kekaisaran Bizantium.
Dikutip dari Nationalgeographic.grid.id, sandal itu diperkirakan berusia 1.500 tahun. Sandal kuno itu dihiasi dengan pesan mengharukan yang ditulis dalam bahasa Yunani.
Penemuan sandal era Bizantium ini hanyalah sebagian kecil dari rampasan sebanyak 60.000 artefak. Puluhan ribu artefak itu ditemukan di pelabuhan kuno Eleutherios di Istanbul pada tahun 2004. Sandal kuno yang tidak ternilai itu kini menjalani pelestarian di Museum Arkeologi Istanbul.
Di tengah ribuan barang kuno, sepasang sandal tersebut dengan cepat menjadi daya tarik museum yang paling unik. Para sarjana percaya bahwa sandal itu milik seorang wanita Yunani dari Kekaisaran Bizantium.
Penemuan ini menunjukkan pentingnya proyek Marmaray yang sangat ambisius. Itu proyek infrastruktur besar yang berlangsung di Istanbul, melibatkan pembangunan terowongan kereta api di bawah Bosporus.
Baca Juga: 10 Tanaman Nyaris Punah di Indonesia
“Terowongan tersebut menghubungkan sisi Eropa dan Asia kota,” tulis Sahir di laman Ancient Origins.
Melansir Merdeka.com, periode Byzantium atau lebih dikenal Kerajaan Romawi Timur, berlangsung selama 1.100 tahun, dari 330-1453. Penggalian di kawasan ibu kota Byzantium dimulai sejak 2004 dan mengungkap sekitar 60.000 aspek sejarah Konstantinopel.
Selama berkuasa, Kekaisaran Bizantium adalah kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang penting di Eropa. Orang Bizantium menyukai warna dan pola dan mengekspor kain bermotif kaya, terutama sutra Bizantium. Sutra itu ditenun dan dibordir untuk kalangan atas. Meski demikian, kelas bawah pun masih bisa menikmati keindahan kain sutra. Sutra bagi kelas bawah diwarnai tahan dan dicetak.
Baca Juga: China Temukan Toilet Siram Berusia 2.400 Tahun
Di masa itu, kesopanan adalah hal yang sangat penting. Sebagian besar wanita Bizantium tampaknya mengenakan pakaian yang menutupi hampir seluruh bagian tubuh. Alas kaki pada masa itu terwakili dengan baik dalam penggalian. Sandal, selop, dan sepatu bot hingga pertengahan betis banyak ditemukan.
“Pakaian merupakan penanda penting status sosial,” tambah Sahir.
Produksi sutra adalah rahasia Bizantium yang dijaga ketat, dan selama berabad-abad, sutra memonopoli perdagangan. Kekaisaran Bizantium mengekspor sutra ke barat, dimana sutra sangat dihargai dan dicari oleh orang kaya dan berkuasa. Di masa itu, orang kaya sering menghiasi pakaiannya dengan batu mulia, benang emas, dan sulaman yang rumit. (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS