Saudi Mau Potong Kuota Haji Indonesia 50 Persen di 2026, Ini Alasannya

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 12 Juni 2025
0 dilihat
Saudi Mau Potong Kuota Haji Indonesia 50 Persen di 2026, Ini Alasannya
Arab Saudi wacanakan pengurangan kuota haji Indonesia hingga 50 persen. Foto: Repro Kemenag.

" Wacana mengejutkan datang dari Arab Saudi yang dikabarkan akan memangkas kuota haji Indonesia hingga 50 persen mulai tahun 2026 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Wacana mengejutkan datang dari Arab Saudi yang dikabarkan akan memangkas kuota haji Indonesia hingga 50 persen mulai tahun 2026.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Badan Penyelenggara (BP) Haji, Mochamad Irfan Yusuf, yang kini mulai mengupayakan kejelasan terkait kuota haji nasional pada tahun mendatang.

Menurut Irfan, wacana ini muncul dalam pertemuan antara BP Haji dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi pada Selasa, 10 Juni 2025, di Jeddah. Dalam pertemuan itu, isu pengurangan kuota menjadi salah satu topik penting selain evaluasi penyelenggaraan haji tahun ini.

“Ada wacana pengurangan kuota hingga 50 persen oleh pihak Saudi. Saat ini kami sedang melakukan negosiasi,” kata Irfan dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (12/6/2025).

Ia menjelaskan bahwa wacana ini muncul seiring dengan transisi manajemen haji dari Kementerian Agama ke BP Haji. Mulai 2026, sistem pengelolaan haji akan menggunakan manajemen baru yang kini tengah disiapkan.

Irfan menyebut bahwa sistem baru ini juga menjadi salah satu alasan utama permintaan kepastian kuota lebih awal dari biasanya.

Baca Juga: Heboh Petugas Haji Dilarang Dampingi Jemaah Indonesia dan Diusir Keamanan Saudi, Begini Penjelasannya

Selain soal kuota, Pemerintah Arab Saudi juga mengusulkan pembentukan gugus tugas bersama antara Indonesia dan Saudi. Gugus tugas ini bertujuan untuk memastikan keakuratan data jemaah, terutama terkait kesehatan, transportasi, akomodasi, konsumsi, serta fasilitas tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Seluruh elemen ini akan dikontrol oleh task force Indonesia-Saudi,” ujar Irfan.

Masalah transportasi dan fasilitas tenda memang kembali mendapat sorotan dalam musim haji 2025. Banyak jemaah asal Indonesia yang terlambat tiba di Arafah, sementara sebagian lainnya mengeluhkan kondisi tenda di Mina yang dianggap tidak layak.

Pelayanan dari syarikah atau perusahaan penyedia layanan pun dinilai belum optimal.

Arab Saudi juga menyoroti rendahnya transparansi data kesehatan jemaah Indonesia. Irfan mencontohkan, terdapat kasus jemaah yang meninggal di pesawat namun tetap diberangkatkan ke tanah suci.

Kondisi ini menurut pihak Saudi harus diperbaiki demi menjaga keamanan dan keselamatan jemaah secara menyeluruh.

Pemerintah Arab Saudi juga mengumumkan kebijakan baru yang akan diberlakukan mulai 2026. Salah satunya adalah pembatasan jumlah syarikah yang diperbolehkan melayani jemaah, yakni maksimal hanya dua perusahaan. Selain itu, standar pelayanan akan diperketat mencakup hotel, makanan, jumlah kasur, serta ketentuan kesehatan.

Baca Juga: Jatah Visa Haji Furoda Tak Diterbitkan Saudi, Travel di Kendari Kembalikan Uang Jemaah Ratusan Juta

Kebijakan lainnya yang juga ditegaskan adalah pelaksanaan DAM atau denda haji yang kini hanya diperbolehkan dilakukan di dua tempat, yaitu di negara asal jemaah atau di Arab Saudi melalui perusahaan resmi yang ditunjuk kerajaan, yakni Ad-Dhahi.

“Pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenakan sanksi,” jelas Irfan.

Hingga saat ini, Pemerintah Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait wacana pemangkasan kuota haji Indonesia sebesar 50 persen. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga