Penjual Nasi Ini Bisa Sekolahkan Anak hingga Sarjana

Erni Yanti, telisik indonesia
Minggu, 11 Februari 2024
0 dilihat
Penjual Nasi Ini Bisa Sekolahkan Anak hingga Sarjana
Ibu Ati penjual nasi di depan kampus baru UHO jalan H.E.A Mokodompit hingga bisa sekolahkan anak sampai sarjana. Foto: Erni Yanti/Telisik

" Ati (66) menjadi penjual nasi sudah bertahun-tahun. Dia adalah tulang punggung keluarga yang menafkahi dan menyekolahkan anaknya dari berjualan nasi di pinggir jalan "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang wanita bernama Ati (66) menjadi penjual nasi sudah bertahun-tahun. Dia adalah tulang punggung keluarga yang menafkahi dan menyekolahkan anaknya dari berjualan nasi di pinggir jalan.

Setiap harinya di Jalan H.E.A Mokodompit, Ati selalu menjajakan nasi dan lauknya dengan beragam harga yang ramah di kantong mahasiswa. Dagangannya digelar di atas meja dengan payung besar sebagai pelindung dari panas dan hujan.

Harga nasi yang dijualnya dibanderol Rp 10 ribu untuk nasi telur dan nasi ikan, sedangkan nasi daging ayam Rp 15 ribu. Dengan senyum ramahnya, setiap hari Ati melayani pembelinya dengan harapan bisa membawa pulang uang untuk membeli kebutuhan keluarganya.

Ati menjadi tulang punggung keluarga setelah suaminya meninggal dunia 5 tahun lalu. Pantang menyerah, Ati selalu mengusahakan anak-anaknya untuk sekolah hingga mencapai gelar sarjana. Menurut Ati, hal yang paling membahagiakan adalah melihat anak-anaknya menyelesaikan sekolah dengan sebaik-baiknya.

Banyak rintangan yang dilewati untuk mencari uang agar anak-anaknya bisa sekolah hingga sarjana. Menjual nasi di depan kampus Baru UHO adalah satu-satunya pekerjaan yang dijalani Ati.

Baca Juga: Kakek 70 Tahun Jadi Kuli Bangunan dan Ngojek Nafkahi Istri Stroke

Ati bercerita, banyak cobaan yang harus dilewatkan selama menjadi penjual nasi. Mulai dari tempat penjualannya yang sering dipindahkan oleh pemilik tanah, hingga harus membayar lokasi dengan harga mahal.

Meski demikian, tak ada lagi pilihan lain selain membayar lokasi tersebut, demi tetap bisa menjual nasi untuk biaya sekolah anak-anaknya.

Di Kendari Ati masih tinggal di kontrakan. Uang hasil menjual nasi harus ia bagi untuk membayar sewa lokasi, bayar kontrakan dan biaya sekolah anak-anaknya.

"Saya cukup-cukupkan saja. Saya sisipkan juga sedikit demi sedikit untuk kebutuhan sehari-hari," kata Ati saat diwawancarai Telisik.id.

Salah seorang pembeli, Deby Oktafngsi mengaku sedih jika nasi yang dijajakan Ati tidak habis.

Baca Juga: Kisah Pilu, Riski Bocah Yatim Piatu Jualan Ikan Asap Cita-Cita jadi Polisi

"Sedih sih kadang lihat nasi jualannya tidak habis, karena jangan sampai ada yang mau dibayar tapi tidak laku jualannya, apalagi sudah berharap disitu penghasilannya," ucap Deby.

Sementara pembeli yang lain, Seni mengatakan, saat sekolah dasar, ia juga pernah menjual nasi, membantu orang tuanya. Sehingga ia bisa merasakan apa yang dirasakan Ibu Ati.

"Jual nasi itu capek, harus persiapkan bahan-bahan dari malam atau subuh. Tapi mau bagaimana lagi kehidupan harus dijalani dengan sabar," kata Seni. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga