Rapat pembahasan pelayanan maksimal pekerja migran bermasalah. Foto: Ist.
" Kepala Sentra Meohai, Iman Imaduddin Hamdan, mengikuti rapat koordinasi mengenai peningkatan pelayanan terhadap pekerja migran bermasalah di kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (26/2/2025) "
KENDARI, TELISIK.ID - Kepala Sentra Meohai, Iman Imaduddin Hamdan, mengikuti rapat koordinasi mengenai peningkatan pelayanan terhadap pekerja migran bermasalah di kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (26/2/2025).
Pertemuan itu dihadiri oleh 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi urusan sosial dan ketenagakerjaan di lingkup pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara, baik secara langsung maupun virtual.
Tujuan utama dari pertemuan untuk memperkuat jejaring dan kerja sama antar pemangku kepentingan di daerah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pekerja migran bermasalah, terutama mereka yang terpaksa dideportasi karena berbagai alasan. Pihak-pihak terkait diharapkan dapat bekerja sama lebih maksimal demi menangani berbagai permasalahan yang dihadapi pekerja migran.
Dalam kesempatan tersebut, Iman Imaduddin Hamdan menyatakan, komitmennya untuk memastikan Sentra Meohai siap bersinergi dalam proses pemulangan pekerja migran bermasalah.
"Sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial yang berkedudukan di Kendari, Sentra Meohai siap bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pemulangan pekerja migran bermasalah," ungkapnya.
Iman juga menekankan pentingnya prioritas penanganan bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil, menyusui, anak-anak, disabilitas dan lanjut usia.
"Kami akan memberikan prioritas utama untuk kelompok rentan ini, terutama dalam hal penampungan dan pemenuhan kebutuhan mereka. Mereka akan kami tampung di tempat kami, sehingga kebutuhan mereka dapat dipenuhi dengan baik," tambahnya.
Rapat pembahasan pelayanan maksimal pekerja migran bermasalah. Foto: Ist.
Selain itu, Iman memberikan masukan konstruktif terkait perlunya melibatkan institusi lain, seperti Dinas Perhubungan, dalam proses pemulangan.
"Berdasarkan pengalaman di Medan saat saya menjadi Kepala Sentra 'Bahagia', kita bisa bersinergi dengan Dinas Perhubungan, mengingat mereka memiliki armada Damri dan ASDP yang dapat digunakan untuk memfasilitasi transportasi lintas kota dan provinsi. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat," paparnya.
Masukan tersebut disambut baik oleh seluruh peserta, dan pertemuan ini pun melahirkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama antar OPD dan pihak terkait dalam memfasilitasi pemulangan pekerja migran bermasalah hingga kembali ke daerah asal mereka.
Dengan sinergi yang terjalin, berharap pelayanan kepada pekerja migran yang bermasalah dapat ditangani dengan lebih efektif dan efisien. (Adv/D)