Siswa SD dan SMP di Kota Kendari Akan Ikuti USBK, Ini Jadwalnya
Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Kamis, 10 Februari 2022
0 dilihat
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Makmur. Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik
" Dikmudora Kota Kendari telah melakukan persiapan dengan menginformasikan ke PLN agar dalam pelaksanaan USBK tidak ada pemadaman listrik "
KENDARI, TELISIK.ID – Sebanyak 5.189 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 5.948 siswa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Kendari, dijadwalkan mengikuti Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK).
Untuk tingkat SMP akan dilakukan 28 Maret sampai 1 April 2022, sementara tingkat SD akan dilaksanakan pada 18 hingga 22 April 2022.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Makmur, Rabu (9/2/2022).
Terkait dari sisi teknisnya, Dikmudora Kota Kendari telah melakukan persiapan dengan menginformasikan ke pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar dalam pelaksanaan USBK tidak ada pemadaman listrik. Kemudian Dikmudora sendiri telah menyiapkan kuota internet bagi peserta USBK.
“Jauh-jauh hari kita sudah buat jadwal, dan kita sampaikan supaya pada saat ujian tidak dikasih mati listriknya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pendidikan Dasar Dikmudora Kota Kendari, Muchdar Alimin menambahkan, pelaksanaan ujian sekolah kali ini, pihaknya mendesain siswa yang akan mengikuti ujian bisa menggunakan handphone (HP) jika jumlah komputer di sekolah tersebut belum cukup.
Baca Juga: Bisnis Center, Wadah untuk Pasarkan Karya Siswa SMK, Bakal Dibuka Tahun Ini
“Jadi ujian yang kami desain ini tidak mesti menggunakan komputer, tetapi bisa gunakan HP dan juga bisa komputer,” ujarnya
Lanjut ia menjelaskan, siswa cukup memiliki HP android/iOS sudah bisa mengikuti ujian sekolah. Pihaknya mendesain ujian seperti itu agar dapat mengantisipasi sekolah-sekolah yang tidak memiliki cukup komputer.
Baca Juga: UM Kendari Jadi Tuan Rumah Kongres Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
Untuk soal ujian, pihaknya membuat soal yang tidak ada di Google. Jadi, jika ada siswa yang mencari jawaban soal di internet, ia pastikan tidak akan dapat karena soal yang diujikan murni hasil dari guru pengajar. (B)
Reporter: Andi Irna Fitriani
Editor: Haerani Hambali