Skandal Perselingkuhan Eks Dandim Lizardo Gumay dengan Istri Dokter Masih Gelap

Ahmad Jaelani, telisik indonesia

Senin, 03 Februari 2025

0 dilihat

Kasus perselingkuhan Letkol Lizardo Gumay (kanan) dengan istri dokter Jainal Arifin (kiri) mandet. Foto: Repro Viva/Tribunnews

MAKASSAR, TELISIK.ID - Kasus perselingkuhan yang melibatkan Letkol Inf Lizardo Gumay, mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1408 Makassar, dan istri seorang dokter di Makassar, Sulawesi Selatan, masih terus bergulir tanpa kejelasan.

Meski laporan telah diajukan ke institusi hukum, termasuk TNI dan Polri, proses penyelidikan terkesan lambat dan penuh tanda tanya. Kuasa hukum pelapor bahkan menduga adanya upaya penghambatan dari pihak-pihak tertentu, sementara korban, dr. Jainal Arifin, merasa harga dirinya diinjak-injak.

Bagaimana nasib kasus ini ke depannya? 

Kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan Letkol Inf Lizardo Gumay dan istri seorang dokter, IR, hingga kini masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Meski laporan telah diajukan ke Polda Sulawesi Selatan pada 2 November 2024, proses hukumnya terkesan berjalan lambat. Kuasa hukum pelapor, Agusman Hidayat, menyatakan ketidakpuasannya terhadap kinerja kepolisian.

"Proses laporan yang ada di Polda saat ini justru terkesan lambat," ujarnya seperti dikutip dari Viva, Senin (3/2/2025).

Menurut Agusman, alasan yang diberikan oleh pihak kepolisian adalah bukti yang diajukan belum memenuhi unsur pidana. Padahal, bukti berupa video yang diserahkan telah diuji keasliannya di Laboratorium Forensik (Labfor).

"Video ini diyakini bukan rekayasa, sehingga bukti inilah yang kami jadikan dasar untuk melapor ke Polda," tegasnya.

Namun, hingga kini, belum ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan. Keterlambatan ini memunculkan dugaan adanya upaya penghambatan dari pihak-pihak tertentu.

Baca Juga: Begini Awal Terbongkarnya Perselingkuhan Letkol Lizardo Gumay dengan Istri Dokter hingga Dicopot jadi Dandim

Agusman mencurigai adanya intervensi dari orang-orang berpengaruh yang sengaja memperlambat proses hukum. "Justru kami melihat ada indikasi pihak-pihak tertentu yang sengaja menghambat jalannya proses hukum. Apalagi yang kami laporkan ini bukan orang biasa," tuturnya.

Letkol Lizardo Gumay sendiri merupakan seorang perwira menengah TNI dengan karier yang cukup cemerlang.  

Pelapor, dr. Jainal Arifin, mengaku kecewa dengan proses hukum yang berjalan lambat. Sebagai seorang lelaki Bugis, ia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh tindakan Letkol Lizardo.

"Sebagai lelaki Bugis, saya sangat malu dan merasa harga diri saya diinjak-injak atas tindakan seorang lelaki yang tega menghancurkan rumah tangga yang sudah saya bina hampir 10 tahun," ujarnya dengan nada kesal.  

Dokter Jainal bahkan mengancam akan menempuh jalur hukum adat jika proses hukum formal tidak memberikan keadilan.

"Maka dari itu, saya sampaikan bahwa saya akan menempuh upaya hukum apa pun untuk mendapatkan keadilan. Sebagai seorang Bugis Bone, ini adalah perbuatan siri. Jika perkara ini bisa diselesaikan secara adat, maka saya akan memilih cara tersebut jika jalur hukum yang ada tidak mampu memberikan rasa keadilan bagi saya," tegasnya.  

Sebelumnya diberitakan telisik.id, kasus ini bermula dari kecurigaan dr. Jainal terhadap perilaku istrinya, IR, yang mulai terlihat aneh sejak Agustus 2024. Saat itu, dr. Jainal baru saja pulang dari Jakarta setelah mengurus visa. Ia mendapati istrinya tidak berada di rumah hingga malam hari.

"Saya curiga karena anak saya main sendiri di rumah. Pembantu bilang istri saya keluar sore itu dan belum kembali," ungkapnya.  

Kecurigaan dr. Jainal semakin menguat ketika ia menemukan bukti rekaman CCTV yang menunjukkan IR check-in bersama Letkol Lizardo di sebuah hotel.

"Dari bukti tersebut, kami melihat istri saya masuk ke hotel bersama Letkol LG. Mereka berada di kamar yang sama selama beberapa jam," jelasnya.

Dokter Jainal juga menemukan bukti tambahan bahwa perselingkuhan ini terjadi saat dirinya sedang berada di Korea.  

Kasus ini pun mendapat perhatian serius dari Kodam XIV/Hasanuddin. Kapendam XIV/Hasanuddin, Letkol Arm Gatot Awan Febrianto, memastikan bahwa Letkol Lizardo telah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Kodim 1408/Makassar.

"Letkol LG sudah ditetapkan sebagai tersangka. Berkas perkaranya sudah diproses dan akan dilimpahkan," tegas Kapendam.  

Sebagai konsekuensi dari kasus ini, Letkol Lizardo dipindahkan menjadi Staf Khusus Pangdam XIV/Hasanuddin sambil menunggu proses hukum lebih lanjut. Posisi Dandim 1408/Makassar kini diisi oleh Letkol Inf Franki Susanto, lulusan Akademi Militer (Akmil) 2002.  

Letkol Lizardo Gumay sendiri merupakan pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan, dan lulusan Akmil 2001. Ia memiliki latar belakang akademis yang gemilang sebagai sarjana hukum, dengan dua gelar magister, yaitu magister manajemen (MM) dan magister ilmu politik (MIPol).

Baca Juga: Pernah Viral jadi Selingkuhan, Nissa Sabyan Dinikahi Ayus Mahar Rp 200 Ribu

Kariernya di militer pun terbilang cemerlang. Sebelum menjadi Dandim Makassar, ia pernah menjabat Komandan Yonif Raider 100/Prajurit Setia di Kodam I/Bukit Barisan.  

Dalam jabatan tersebut, Letkol Lizardo bahkan mencetak rekor MURI bersama Lions Club untuk pengobatan akupunktur dengan pasien terbanyak.

Saat menjabat Dandim 1408/Makassar, ia mendapatkan penghargaan juara umum lomba Karya Bakti TNI 2023 dari KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. Namun, semua prestasi tersebut kini tercoreng akibat kasus dugaan perselingkuhan yang menjeratnya.  

Kapendam XIV/Hasanuddin menegaskan bahwa institusi TNI tidak akan mentolerir pelanggaran etik dan moral dari anggotanya. "Letkol Lizardo dipastikan akan menghadapi proses hukum yang transparan dan tegas," ujarnya.

Namun, hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian terkait perkembangan laporan dugaan perselingkuhan tersebut. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS