Sosok Ahmed Al Ahmed, Pria Muslim yang Lucuti Penembakan Massal Yahudi Picu Reaksi Trump
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 17 Desember 2025
0 dilihat
Ahmed Al Ahmed, 43 tahun, saat dikunjungi Perdana Menteri (PM) New South Wales, Chris Minns, di sebuah rumah sakit di Sydney, Australia. Foto: Repro BBC Anadolu.
" Sosok Ahmed al Ahmed menjadi sorotan dunia setelah aksinya menghentikan penembakan massal yang menargetkan komunitas Yahudi "

SYDNEY, TELISIK.ID - Sosok Ahmed al Ahmed menjadi sorotan dunia setelah aksinya menghentikan penembakan massal yang menargetkan komunitas Yahudi di Sydney memicu pujian hingga reaksi Presiden Donald Trump.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025, di kawasan Pantai Bondi, Sydney. Otoritas setempat menyebut serangan tersebut menyasar komunitas Yahudi yang tengah menggelar perayaan Hanukkah.
Situasi berubah mencekam ketika suara tembakan terdengar di tengah keramaian, memicu kepanikan warga yang berusaha menyelamatkan diri.
Di tengah kekacauan tersebut, sebuah rekaman video yang kemudian beredar luas di media sosial memperlihatkan seorang pria menerjang pelaku bersenjata. Pria itu terlihat bergulat langsung, merebut senjata api dari tangan pelaku, lalu mengarahkannya kembali hingga penyerang akhirnya mundur menjauh dari lokasi. Aksi tersebut terjadi saat tembakan masih dilepaskan ke arah orang-orang di sekitar lokasi.
Media lokal Australia, 7News, mengidentifikasi pria dalam video tersebut sebagai Ahmed al Ahmed, 43 tahun, seorang Muslim yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang buah.
Baca Juga: China Kirim Laboratorium Mini ke Antariksa Lewat Roket Kuaizhou-11
Dalam laporan media tersebut, Ahmed disebut mengalami dua luka tembak dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Kondisi Ahmed disampaikan oleh seorang pria bernama Mustapha, yang disebut sebagai sepupunya.
“Dia berada di rumah sakit dan kami belum tahu secara pasti apa yang terjadi di dalam. Kami berharap dia akan baik-baik saja. Dia adalah pahlawan 100 persen," kata Mustapha, seperti dikutip dari AFP, Rabu (17/12/2025).
Rekaman aksi Ahmed dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Banyak warganet memberikan apresiasi atas tindakannya yang dinilai membantu menghentikan situasi berbahaya dan mencegah kemungkinan jatuhnya korban tambahan di lokasi kejadian.
Pujian juga datang dari para pemimpin Australia. Perdana Menteri Anthony Albanese menyebut Ahmed bersama warga lain yang membantu dalam situasi tersebut sebagai pahlawan. Pernyataan senada disampaikan Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales, Chris Minns, dalam konferensi pers pada Minggu malam.
“Di tengah semua kejahatan ini, di tengah semua kesedihan ini, masih ada warga Australia yang luar biasa dan berani, yang bersedia mempertaruhkan nyawa mereka untuk menolong orang asing yang sama sekali tidak mereka kenal,” kata Minns.
Baca Juga: Hamas Akui Komandan Senior Tewas dalam Serangan Udara di Gaza, Geram Israel Langgar Gencatan Senjata
Respons juga datang dari luar Australia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dari Gedung Putih, menyampaikan apresiasi kepada Ahmed atas tindakannya melucuti senjata salah satu pelaku.
“Itu adalah orang yang sangat, sangat berani, yang benar-benar maju menyerang salah satu penembak secara frontal, dan menyelamatkan banyak nyawa, saat ini berada di rumah sakit, dengan luka yang cukup serius," kata Trump.
Pihak berwenang Australia menyatakan sedikitnya 16 orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Kepolisian menyebut insiden ini sebagai aksi teror yang secara khusus menargetkan komunitas Yahudi, sementara penyelidikan terhadap jaringan dan motif pelaku masih terus dilakukan. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS