Sri Mulyani Klaim Pemulihan Ekonomi dari Pandemi Lebih Cepat Dibanding Krisis 1997-1998

Marwan Azis, telisik indonesia
Kamis, 16 Desember 2021
0 dilihat
Sri Mulyani Klaim Pemulihan Ekonomi dari Pandemi Lebih Cepat Dibanding Krisis 1997-1998
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati. Foto: Repro Detik.com

" Pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi COVID-19 lebih cepat dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1997-1998 "

JAKARTA, TELISIK.ID - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi COVID-19 lebih cepat dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1997-1998.

Hal tersebut disampaikan Sri meski pandemi belum berakhir, bahkan kini muncul varian baru COVID-19

Kalau dilihat dan dibandingkan dengan situasi pada saat Indonesia menghadapi krisis tahun 97-98, dibutuhkan 4 tahun untuk memulihkan ekonomi sampai kepada level GDP pre-crisis.

"Untuk COVID ini, dalam waktu satu setengah tahun, kita telah mampu kembali kepada pre-COVID GDP level,” kata Sri Mulyani dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Menkes Laporkan Lima Orang Terdekteksi Tertular Varian Omicron

Menurutnya, cepatnya pemulihan tersebut berkat resiliensi sektor keuangan dan dunia usaha, serta instrumen dan kebijakan pemerintah yang responsif.

“Ini adalah sesuatu yang patut untuk kita semuanya syukuri dan membanggakan, namun ini berarti belum selesai tugas kita,” katanya.

Jika dilihat dari sisi penciptaan kesempatan kerja, pengangguran telah berhasil menurun dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Tingkat pengangguran dapat ditekan hingga level 6,5 persen, setelah sempat melonjak di atas 7,1 persen.

“Ini langkah-langkah pemulihan ekonomi yang diharapkan dirasakan langsung kepada masyarakat,” paparnya.

Sri Mulyani berharap, hal tersebut akan menjadi modal pada tahun 2022 saat Indonesia akan menjadi tuan rumah dari berbagai rangkaian kegiatan G20, seperti di level keuangan dan bank sentral di mana Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia menjadi co-host, serta di level Sherpa oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Luar Negeri.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin ke Lumajang, Tinjau Posko Pengungsian Erupsi Semeru

“Kita harapkan ini akan menimbulkan suatu optimisme dan sinergi sehingga Indonesia tidak hanya sukses menjadi tuan rumah dan Presidensi G20, namun juga sukses untuk menunjukkan pemulihan ekonomi Indonesia dan penanganan COVID yang baik,” jelasnya.

Tentunya kata Sri Mulyani, APBN sebagai instrumen fiskal akan terus memberikan dukungan untuk mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial, dan mempercepat pemulihan ekonomi, namun secara bertahap melakukan konsolidasi fiskal.

"Kita harapkan ekonomi momentum pemulihannya menguat dan APBN kita juga mulai mengalami penyehatan juga sehingga tahun 2022 kita harap pemulihan ekonomi makin terakselerasi dan APBN juga akan bisa terkonsolidasi secara bertahap,” tandasnya. (C)

Reporter: Marwan Azis

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga