Ini Sejarah dan Asal Usul Aturan Jumlah Pemain Sepakbola 11 Lawan 11
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 14 Oktober 2021
0 dilihat
Memasuki abad ke-21, olahraga sepakbola telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara. Foto: Repro Tirto.id
" Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara "
KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu olahraga bergengsi di dunia adalah sepakbola. Sehingga pemain yang mampu menunjukkan permainan indah akan menjadi idola masyarakat dunia.
Mengutip wikipedia.org, sepak bola asosiasi alias Association Football atau Soccer adalah cabang olahraga yang menggunakan bola, pada umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan.
Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara.
Diketahui, saat ini, pertandingan sepakbola mempertemukan dua tim yang masing-masing tim diperkuat 11 pemain.
Namun dalam sejarah perjalanannya, jumlah ini sempat mengalami perubahan.
Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, aturan jumlah pemain untuk masing-masing tim ini sudah diatur dalam peraturan permainan atau Laws of The Game FIFA yang dirilis oleh International Football Association Board (IFAB).
Organisasi ini merupakan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional yang menentukan Aturan Permainan sepak bola (Laws of The Game).
Dari aturan tersebut, ada pasal yang menyebut bahwa “Sebuah pertandingan wajib dimainkan oleh dua tim yang masing-masing diperkuat maksimal 11 pemain”.
Salah satu pemain yang hukumnya wajib ada ialah penjaga gawang. Sementara untuk pemain di posisi lainnya, tak ada regulasi yang mengaturnya.
Sementara itu, sebuah pertandingan tidak bisa dimulai atau dilanjutkan andai salah satu tim tak memiliki jumlah pemain sekurang-kurangnya tujuh.
Oleh sebab itu, sebetulnya pertandingan sepak bola resmi yang berada di bawah naungan FIFA pun tak harus berlangsung dengan melibatkan 11 lawan 11 pemain.
Pasalnya, ada kondisi-kondisi tertentu yang terkadang memaksa sebuah klub kehilangan pemainnya akibat berbagai alasan, termasuk cedera.
Namun demikian, apabila dalam sebuah pertandingan terdapat salah satu kesebelasan yang mendapat lima kartu merah, maka pertandingan otomatis dianggap selesai.
Sebab, tim tersebut tak memenuhi syarat karena jumlah pemainnya kurang dari tujuh.
Akan tetapi, apabila wasit hanya mengeluarkan empat kartu merah dan menyisakan tujuh pemain, laga tetap dapat dilanjutkan.
Baca Juga: Ini Alasan Ilmuwan Prancis, Maurice Bucaille Jadi Mualaf Setelah Meneliti Mumi Firaun
Baca Juga: Kisah Suku Pemburu di Kalimantan Jadikan Kepala Manusia sebagai Mas Kawin
Sebetulnya, aturan pemain dalam masing-masing tim yang berjumlah 11 orang muncul pada sekitar tahun 1897. Aturan ini muncul bersamaan dengan durasi waktu pertandingan, yakni 2x45 menit, dan luas lapangan yang digunakan.
Sebab, sebelumnya tak ada aturan khusus yang menentukan jumlah pemain di atas lapangan. Jumlah ini hanya disesuaikan dengan ukuran lapangan yang digunakan.
Andai lapangannya memiliki luas yang cukup besar, maka jumlah pemain dari kedua kubu lebih banyak.
Namun, situasi ini dianggap tidak ideal karena pertandingan menjadi kacau akibat banyaknya pemain di lapangan.
Aturan minimal pemain yang bertanding di atas lapangan yang berjumlah tujuh pemain seperti yang disebutkan di atas bukan tanpa alasan.
Sebab, permainan sepak bola di masa silam tak mengenal istilah pergantian pemain. Penerapan pergantian pemain baru pertama kali digunakan pada Piala Dunia 1970.
Saat itu, pemain USSR (saat ini Rusia) Anatoliy Pusazh, menjadi pemain pertama yang bertanding saat laga sudah dimulai.
Padahal, sebelumnya, tak ada pergantian pemain yang diizinkan dalam sebuah pertandingan resmi di bawah naungan FIFA. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali